Sinovac Jual Saham Rp7,26 Triliun untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Bisnis.com,07 Des 2020, 07:17 WIB
Penulis: Zufrizal
Vaksin Sinovac/ugm.ac

Bisnis.com, SHANGHAI — Sinovac Biotech China mengatakan bahwa mereka telah mendapat dana sekitar US$500 juta untuk pengembangan vaksin Covid-19.

Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, seperti dikutip finance.yahoo.com dari Reuters, Senin (7/12/2020) perusahaan mengatakan bahwa mereka berharap dapat memproduksi 300 juta dosis vaksin setiap tahun dan menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi kedua pada akhir 2020 untuk meningkatkan kapasitas produksi vaksin Covid-19 menjadi 600 juta dosis per tahun.

Sinovac mengatakan bahwa investornya adalah Sino Biopharm Pharmaceutical Ltd.

Sebelumnya, Sino Biopharmaceutical Ltd. Menyebutkan bahwa mereka telah setuju untuk mengakuisisi 15,03 persen saham pengembang vaksin Covid-19, Sinovac Life Sciences Co., senilai US$515 juta setara dengan Rp7,26 triliun.

Sino Biopharma mengatakan bahwa Sinovac telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan vaksin Covid-19 CoronaVac dan menjadikannya salah satu dari sedikit perusahaan di China yang telah mengembangkan dan memproduksi vaksin sendiri.

"Dewan percaya bahwa kontribusi modal akan memperkenalkan mitra strategis utama kepada grup dan mengharapkan bahwa kedua belah pihak akan bergabung dalam upaya untuk memperluas kemitraan dalam lebih meningkatkan kemampuan penjualan vaksin, ekspansi ke pasar luar negeri, serta pengembangan teknologi baru," kata Sino Biopharma seperti dikutip dari www.marketscreener.com, Senin (7/12/2020).

Sino Biopharma mengatakan bahwa uji klinis Sinovac fase III juga telah disetujui di Brasil, Indonesia, Turki, dan Cile dan saat ini perusahaan telah menerima pesanan dari berbagai negara.

Pembelian saham akan didanai oleh sumber dana internal Sino Biopharma.

Sinovac LS pada prinsipnya bergerak dalam bisnis penelitian dan pengembangan vaksin untuk digunakan manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini