Vaksin Sinovac Datang, Saham Distributor Alkes Ini (IRRA) Ikut Terbang

Bisnis.com,07 Des 2020, 10:06 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) melambung seiring kedatangan vaksin buatan Sinovac Minggu malam, (6/12/2020)

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Senin (7/12/2020), saham Itama Ranoraya naik 230 poin atau 19,91 persen ke posisi 1.385 pada pukul 09.55 WIB. Saham berkode IRRA ini dibuka di level 1.250 atau naik 95 poin dibandingkan dengan posisi penutupan terakhir.

Dalam hampir satu jam perdagangan, saham IRRA bergerak di rentang 1.215 hingga 1.425. Total perdagangan saham IRRA mencapai 102,73 miliar dengan nilai transaksi Rp140,43 miliar. Sejak awal tahun (year to date), saham IRRA sudah melambung 113,08 persen.

Sebagaimana diketahui, saham IRRA melonjak seiring kabar kedatangan vaksin semalam. Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19  buatan Sinovac tersebut dibawa dari Beijing, Republik Rakyat China dengan menggunakan pesawat charter dari maskapai Garuda Indonesia. Sentimen vaksin juga membuat saham PT Kimia Farma Tbk. melonjak.

Untuk diketahui, IRRA merupakan distributor alat kesehatan, termasuk jarum suntik. Manajemen IRRA sebelumnya menyatakan optimis bisa melampaui target kinerja pada tahun ini. 

Direktur Itama Ranoraya Pratoto Raharjo mengungkapkan untuk kinerja perseroan di akhir tahun, baik pendapatan dan perolehan laba bersih akan melampaui target. 

Optimisme tersebut disebabkan mulai masuknya pesanan untuk program penanganan pandemi Covid-19 dari pemerintah pada penghujung  2020. 

“Kami optimis laba bersih IRRA bisa tumbuh diatas 30 persen, jauh di atas besaran target yang ditetapkan yaitu 20 persen," ungkap Pratoto dalam rilis yang diterima Bisnis, Minggu (6/12/2020). 

Selain dari kontribusi peningkatan pendapatan bisnis utama, perseroan menyatakan juga mendapatkan tambahan margin laba bersih dari insentif pajak berupa penurunan tarif pajak dari 25 persen menjadi 22 persen untuk perusahaan alat kesehatan.

Sementara untuk target tahun depan, perseroan memproyeksikan pertumbuhan yang diperoleh akan cukup signifikan dibandingkan 2020. Proyeksi juga sejalan dengan dimulainya pelaksanaan vaksin  yang dilakukan pemerintah. 

“Tahun depan selain dari pertumbuhan organik berupa pelaksanaan vaksin Covid-19, peningkatan kebutuhan sektor swasta dan kebutuhan pengguna langsung dan tambahan beberapa variasi produk primer yang dipegang IRRA, juga ada tambahan anorganik," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini