Vaksinasi Massal Aman! Pabrik Bisa Produksi Jarum Suntik 2 Miliar per Tahun

Bisnis.com,07 Des 2020, 14:32 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Jarum suntik. Vaksinasi masih menunggu izin BPOM. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri alat kesehatan memastikan kebutuhan jarum suntik untuk kegiatan vaksinaksi Covid-19 massal yang akan dilakukan tahun depan aman terkendali, menyusul datangnya vaksin Sinovac di Indonesia, Minggu (6/12/2020).

Kepala Bidang I Promosi Produk Dalam Negeri Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) Erwin Hermanto mengatakan pada saat ini sejumlah anggota ASPAKI seperti PT Oneject Indonesia, PT Jayamas Medica Industri dan, PT Top Point Medical, sudah memproduksi produk syringe dengan kapasitas produksi total 850 juta pcs per tahun.

"Pabrikan Kini sudah mengantisipasi dan melakukan persiapan dalam rangka mengantisipasi program vaksinasi Covid-19 dan sudah siap melayani kebutuhan nasional dengan kapasitas 2 miliar pcs per tahun pada 2021 mendatang," katanya kepada Bisnis, Senin (7/12/2020).

Erwin mengemukakan anggota-anggota ASPAKI juga siap bermitra dengan lembaga-lembaga terkait. Contohnya saat ini Oneject Indonesia telah melakukan penandatanganan penyediaan 111,5 juta pieces alat suntik Oneject ADS 0,5 ml yg berstandard WHO dan TKDN mencapai 60 persen dengan Kementerian Kesehatan untuk persiapan program vaksin Covid-19 pemerintah.

Menurut Erwin alat suntik ADS saat ini menjadi produk wajib untuk program vaksin imunisasi termasuk vaksin Covid-19. Dia menyebut jarum ADS atau kepanjangan dari Auto Disable Syringe yang diproduksi oleh Oneject Indonesia, Top Point Medical dan Jayamas Indonesia adalah alat suntik yang setelah satu kali digunakan secara otomatis menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

"Kami yakin bahwa anggota-anggotanya dapat memastikan ketersediaan alat suntik berkualitas dan aman serta bernilai TKDN tinggi untuk mencukupi kebutuhan program vaksinasi Covid-19," ujar Erwin.

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12/2020) malam. Sebanyak 1,2 juta vaksin dari China itu langsung dibawa menuju Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung.

Vaksin buatan Sinovac tersebut dibawa dari Beijing dengan menggunakan pesawat charter dari maskapai Garuda Indonesia berjenis Boeing 777-300 ER dengan nomor registrasi PK-GIC.

"Setelah mendapatkan izin dari BPOM, baru kami lakukan vaksinasi. Kaidah-kaidah saintifik, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan, wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," kata Presiden Joko Widodo, Senin (7/12/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini