Vaksin Buatan Sinovac Datang, ​Erick Thohir Sebut Kekuatan Gotong Royong

Bisnis.com,07 Des 2020, 14:11 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan saat acara peringatan 25 Tahun initial public offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menyatakan vaksin yang telah tiba di Indonesia adalah vaksin bantuan pemerintah.

Seperti diketahui, pada Minggu (6/12) malam, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac telah tiba di Indonesia dan kini disimpan dalam fasilitas penyimpanan berpendingin (cold storage) PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat.

Erick menegaskan, vaksin yang tiba ini adalah vaksin bantuan pemerintah. Adapun selanjutnya vaksin yang akan datang ditujukan untuk program vaksin mandiri. Distribusi dan pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan sesudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Rencananya [sisa vaksin] akan tiba di bulan Januari tahun depan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Senin (7/12/2020)

Lebih lanjut, Erick mengatakan untuk vaksin non bantuan pemerintah alias vaksin mandiri bagi masyarakat yang dianggap mampu, pemerintah akan bekerja sama dengan KADIN dan asosiasi pengusaha lainnya sebagai bentuk gotong royong dalam menangani pandemi.

“Solusi dari pandemi ini adalah gotong royong. Gotong royong menjaga prokes, gotong royong membantu yang terdampak. Begitu juga dengan vaksinasi, saya ajak masyarakat mampu turut bergotong royong dan kita sudah berkomunikasi dengan KADIN dan banyak asosiasi lainnya,” jelas Erick.

Terpisah, Ketua Kadin Rosan Roslani menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi beberapa kali dengan Ketua Pelaksana KPCPEN karena banyak pengusaha yang bersedia memberikan vaksinasi kepada para pegawainya.

“Hal ini karena kami concern dengan kesehatan karyawan kami selain juga tetap menjaga produktivitas kerjanya, belum lagi para pengusaha memiliki program CSR untuk membantu masyarakat sekitarnya,” kata Rosan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini