Bali Akselerasi Proyek Infrastruktur, Bisa Tumbuhkan Ekonomi?

Bisnis.com,08 Des 2020, 15:31 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata di Bali, khususnya yang menghubungkan kawasan Bali bagian Selatan dan Utara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun Jalan Pintas (Shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja dengan panjang sekitar 12,76 km. /Kementerian PUPR

Bisnis.com, DENPASAR -- Bali melakukan sejumlah upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya melakukan akselerasi proyek infrastruktur. Investasi sejumlah proyek infrastruktur yang kembali berlanjut di Bali pun dinilai akan lebih efektif mendorong pertumbuhan ekonomi daripada kunjungan wisatawan domestik.

Adapun Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengkaji, hingga kuartal III/2020, kinerja investasi di Bali masih belum pulih karena terhentinya pengerjaan beberapa proyek investasi seperti proyek pembangunan beberapa hotel di kawasan pariwisata di Kabupaten Badung maupun proyek pengembangan bandara I Gusti Ngurah Rai.

Sementara itu, pada kuartal IV 2020, Bank Indonesia memproyeksi kinerja investasi diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibanding periode sebelumnya. Akselerasi ini didorong oleh turunnya suku bunga kebijakan dan suku bunga kredit yang diharapkan dapat mendorong tumbuhnya investasi.

Selain itu, dilanjutkannya proyek-proyek strategis seperti Bali Maritim Tourism Hub oleh PT Pelindo III, pengembangan bandara I Gusti Ngurah Rai, pembangunan hotel-hotel di kawasan pariwisata Badung, serta proyek irigasi oleh Kementerian PUPR diharapkan juga dapat meningkatkan pertumbuhan investasi di kuartal IV/2020.

Di satu sisi, sejak pariwisata Bali kembali dibuka untuk domestik per 31 Juli 2020, jumlah kunjungan wisatawan memang meningkat tetapi jauh dari normal. Hingga November 2020, terdapat kunjungan 5.000 hingga 6.000 wisatawan domestik ke Bali.

Walaupun pada akhir tahun nanti, kunjungannya diproyeksi mampu mencapai 10.000 wisatawan domestik, angka tersebut masih jauh dari realisasi normal. Pada kondisi peak season, Bali bisa kedatangan 20.000 wisatawan mancanegara dan 16.000 wisatawan domestik.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menilai kunjungan wisatawan domestik yang masih bertahap belum akan mampu efektif mendorong pertumbuhan ekonomi Bali. Berbeda dengan investasi sejumlah proyek infrastruktur yang saat ini sedang diakselerasi sehingga akan mendorong terjadinya perputaran uang di Bali.

"Wisatawan domestik kan tergantung jumlahnya, sementara ini infrastruktur lebih mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/12/2020).

Lebih lanjut, Trisno menjelaskan, pembangunan infrastruktur pemerintah dan swasta akan mendorong pertumbuhan investasi pada kuartal IV/2020. Dari sisi penawaran, kenaikan investasi akan mendorong kinerja lapangan usaha konstruksi.

Seiring dengan hal tersebut, bila kedatangan wisdom sesuai dengan perkiraan awal yakni lebih tinggi dari jumlah kedatangan kuartal III/2020, maka akan membawa dampak pada peningkatan lapangan usaha akomodasi makan minum, transportasi dan Perdagangan.

"Hal ini pada tahap selanjutnya akan mendorong perbaikan konsumsi masyarakat Bali," sebutnya.

Terpisah, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi di beberapa program infrastruktur, selain mulai menyambut kedatangan wisatawan domestik. Bali sebelumnya telah menyelesaiakan pembanguann shortcut Denpasar-Singaraja titik 1 sampai dengan 6. Kini pembangunan akan dilanjutkan pada titik 7 sampai titik 10.

Dalam pembangunan, dana pembebasan lahab bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp193 miliar dan konstruksi dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp968 miliar.

"Angka ini akan berikan tambahan perputaran uang," sebutnya.

Sementara itu, untuk perlindungan kawasan Suci Besakih berupa pembangunan fasilitas parkir membutuhkan dana Rp900 miliar yang berasal dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali senilai Rp400 miliar dan APBN Kementerian PUPR Rp500 miliar.

Saat ini juga sedang berlangsung pembangunan pelabuhan segitiga Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan yang akan selesai pada tahun 2021 yang berasal dari APBN Kementerian Perhubungan dengan Pagu Anggaran Rp450 miliar.

"Ada pula proyek pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung. Tahun 2020 ini dimulai program normalisasi Tukad Unda, pembebasan lahan, dan penyusunan desain. Ground breaking sudah , sumber pendaaan dari APBD dan APBN PUPR," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini