IHSG Berbalik Terkoreksi, Gagal ke Level 6.000

Bisnis.com,08 Des 2020, 09:15 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Selasa (8/12/2020) menjauhi level 6.000

Hingga pukul 09.08 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di posisi 5.915,347, turun 0,24 persen setelah dibuka menguat di level 5.947,658

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 221 saham berhasil menguat, 37 saham melemah, sedangkan 198 saham lainnya tampak tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya.

Investor asing tercatat melakukan transaksi net sell sebesar Rp32,89 miliar dengan sasaran aksi jual ke PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) sebesar Rp11,6 miliar, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp6,4 miliar, dan PT Astra Internasional Tbk. (ASII) sebesar Rp4,7 miliar.

Adapun, saham-saham farmasi masih kompak menguat dan memimpin penguatan IHSG. Saham PT Sidomulyo Selaras Tbk. (SDMU) naik 34,33 persen, diikuti PT Indofarma Tbk. (INAF) yang menguat 13,23 persen, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) yang naik 8,13 persen, dan PTItama Ranoraya Tbk. (IRRA) naik 6,6 persen.

Sementara itu, pelemahan dipimpin oleh saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP) yang terkoreksi 2,69 persen, diikuti saham PT PP Properti Tbk. (PPRO) yang turun 2,52 persen, dan saham PT Semen Baturaja Tbk. (SMBR) yang turun 1,63 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebutkan pergerakan IHSG secara teknikal masih berada dalam tren bullish. Optimisme kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia pun dinilai masih mampu menopang IHSG untuk bergerak di zona hijau. 

“Namun perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan kasus Covid-19 pascapemilu serentak di beberapa daerah di Indonesia,” tulis Dennies dalam riset harian, Selasa (8/12/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini