Habis Akuisisi, KDB Suntik Pendanaan TIFA Leasing Setara Rp284 Miliar

Bisnis.com,08 Des 2020, 16:21 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Logo Tifa Finance

Bisnis.com, JAKARTA - The Korean Development Bank (KDB) menyuntikkan pendanaan US$20 juta untuk perusahaan pembiayaan (multifinance) Indonesia yang baru saja diakuisisinya.

Seperti diketahui, KDB mengakuisisi emiten leasing PT Tifa Finance Tbk. (TIFA) yang kini resmi berganti nama menjadi PT KDB Tifa Finance Tbk. pada kisaran September 2020 lalu.

Fasilitas kredit offshore setara dengan Rp284 miliar ini tercantum dalam Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Transaksi Material dan Transaksi Afiliasi yang diunggah KDB Tifa Finance dalam laman resminya, dikutip Selasa (8/12/2020).

Aksi transaksi telah dilakukan pada 3 Desember 2020, nilai Transaksi ini tercatat 76,61 persen dari ekuitas Perseroan dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit yang berakhir pada 31 Desember 2019, sehingga telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

KDB Tifa Finance menjelaskan bahwa pertimbangan dan alasan dilakukannya transaksi ini dalam rangka memenuhi urgensi kebutuhan modal kerja di tengah kondisi perekonomian yang masih belum menentu.

Selain itu, hal ini terkait pula dengan masih ketatnya fasilitas pendanaan yang diperoleh Perseoran dari perbankan dalam negeri. Nantinya, pendanaan ini pun merupakan bagian rangka rencana ekspansi Perseroan ke depan untuk masuk kepada proyek-proyek infrastruktur.

"Transaksi tersebut yang merupakan Transaksi Material akan berpengaruh kepada peningkatan likuiditas dan biaya pendanaan Perseroan, sehingga meningkatan kapabilitas Perseroan serta memberikan ruang gerak yang cukup luas atas kecukupan modal guna mendukung ekspansi usaha Perseroan," ujar manajemen KDB Tifa Finance dalam laporan tersebut.

Adapun pertimbangan dan alasan dilakukannya Transaksi ini dengan KDB merupakan pihak terafiliasi di mana KDB merupakan pemegang saham pengendali yang mencapai 84,65 persen.

Sehingga, transaksi ini memberikan beberapa keuntungan bagi Perseroan, di antaranya suku bunga yang rendah dan syarat dan ketentuan yang lebih fleksibel, selain hal ini tentunya juga salah satu omitmen KDB sebagai pemegang saham pengendali dalam rangka turut serta mengembangkan bisnis dan mampu bersaing secara kompetitif di tengah industri.

Sekadar informasi, hingga Q3/2020, KDB Tifa Finance mencatatkan penurunan laba sebelum pajak hingga 28 persen (year-on-year/yoy) dari Rp31,31 miliar (September 2019) menjadi Rp22,48 miliar (September 2020).

Total aset pun turun 22 persen (yoy) dari dari Rp1,21 triliun (September 2019) menjadi Rp946,04 miliar (September 2020). Namun, KDB Tifa Finance tercatat masih memegang total nilai portofolio Rp845,48 miliar, turun 26 persen (yoy) dari capaian tahun sebelumnya, Rp1,13 triliun.

Persentase terbesar pembiayaan berdasarkan produk adalah di segmen sewa guna usaha (84,6 persen), disusul syariah (14,5 persen), dan sisanya pembiayaan konsumen.

KDB Tifa Finance masih menyasar segmen konstruksi, perindustrian, dan pengangkutan logistik sebagai tumpuan, dengan objek dalam portofolio terbesar berada di alat berat (32,8 persen), kemudian mesin (23 persen), tanah bangunan (19,3 persen), transportasi (17,2 persen), dan alat medis (5,9 persen), sisanya lain-lain.

Dalam keterangannya, KDB Tifa Finance berupaya meningkatkan kinerja di Q4 2020 lewat diversifikasi portofolio kepada sektor yang masih kondusif dan tahan terhadap Kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, perseroan masih akan fokus kepada nasabah existing dengan rekam jejak yang berkualitas yang bisnisnya masih dapat bertahan dan berjalan di tengah kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini