Terungkap, Ini Alasan Rizieq Shihab Enggan Tes Covid-19

Bisnis.com,09 Des 2020, 09:39 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Habib Rizieq Shihab (HRS) menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020)./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyebut bahwa Habib Rizieq Shihab (HRS) tak ingin diperiksa dan mengumumkan kondisi kesehatan lantaran takun di Covid-kan.

Dalam wawancara bersama Refly Harun, Munarman mengatakan bahwa terkait rekam medis, bahwa sebagai warga negara berhak memilih tim medis, tenaga medis, tim dokter mana yang dipercaya.

“Tidak boleh ada seorang pun dipaksa diambil tindakan medis tanpa persetujuan dirinya. Dalam konteks ini HRS sudah memilih timnya,” kata dia dalam wawancara bersama Refly Harun melalui kanal Youtubenya, Rabu (9/12/2020).

Munarman menjelaskan, Rizieq menunjuk RS Ummi di Bogor karena sudah langganan dan semua rekam medisnya ada di sana.

Adapun, sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, seharusnya rumah sakit juga langsung memasukkan data pasien ke database pemerintah apabila pasiennya positif Covid-19.

“Database ini online ke Satgas kota bogor. Tapi tidak ada datanya [Rizieq], artinya kan dia secara logika tidak positif,” kata Munarman.

Kemudian, dia menjelaskan, yang menjadi penyebab Rizieq juga tak ingin diperiksa polisi adalah karena penggerebekan datang sudah membawa awak media.

“Ini seperti reality show, bahayanya dalam konteks labelling. Dia takut dia dicovidkan,” ujarnya.

Pasalnya, Munarman mengatakan baru-baru ini Komnas HAM menangani kasus aktivis Walhi di-Covid-kan.

“Jadi petugas yang memeriksa memaksa dan hasilnya positif, kemudian dia dipaksa karantina. Tapi dia tes lain, hasilnya negatif. Atas alasan itu, ada kecurigaan petugasnya memaksa karantina agar dia nggak demo lagi,” jelas Munarman.

Munarman juga menjelaskan bahwa bahayanya, kalau di-Covid-kan, bisa ada perpanjangan, karena tes dilakukan terus menerus, tidak hanya selama masa karantina dua pekan.

“Dari aspek politisnya ini terbaca supaya HRS tidak ngomong, ini kan seperti operasi pembungkaman HRS. Jadi memang sepertinya ada orang-orang kuping tipis yang kalau mendengar kritik dia blingsatan. Padahal kritik itu kan ya sah-sah saja,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini