Masih Galau Pilih Saham Apa 2021? Ini Rekomendasi Samuel Sekuritas

Bisnis.com,09 Des 2020, 08:46 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Kartu Debit BCA/Dokumen BCA

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham pilihan dapat dicermati investor untuk menyusun portofolio pada 2021 seiring dengan potensi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju ke level 6.500.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma menyampaikan demi mendukung penguatan IHSG ke level 6.500 pada tahun depan, ada berbagai macam faktor pendorong yang perlu dicermati.

Sentimen utama disebabkan oleh harapan efektivitas vaksin Covid-19 dan pengaruh kebijakan  Presiden Amerika Serikat yang baru, Joe Biden. Di samping itu,  kebijakan penciptaan lapangan kerja akan mendorong investasi sehingga turut memacu IHSG.

Prospek perekonomian global juga diharapkan bisa berangsur membaik. Hal itu juga akan ditopang kebijakan suku bunga rendah sehingga animo investor mencari imbal hasil lebih tinggi akan terpacu ke pasar saham.

Beberapa saham yang dijagokan oleh Samuel Asset Sekuritas yang berpotensi terus menguat pada 2021 mendatang adalah pertambangan seperti PT Medco Energi International Tbk. (MEDC), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

Selanjutnya, saham BUMN perbankan seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., serta saham grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Dia pun merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS).

Suria mengatakan penguatan indeks selama beberapa waktu terakhir memang didorong oleh transaksi investor dalam negeri yang massif.

“Dulu, pada waktu asing keluar, mungkin Rp35 triliun hitungan saya, indeks tidak mau turun dari 4.800. Karenanya, saat asing mulai masuk di kuartal keempat, terlihat mendorong indeks ke level atas,” ungkapnya dalam webinar virtual, Selasa (8/12/2020).

Suria pun mengakui penguatan indeks hingga ke level 5.900 seperti saat ini juga di luar ekspektasi sekuritas. Hal ini mengingat Samuel Sekuritas sebelumnya memproyeksikan indeks akan terkoreksi 24 persen secara year to date akibat dari pandemi.

Namun, berbeda dari proyeksi sekuritas, indeks ditutup pada level 5.944,409, menguat lagi 0,23 persen pada perdagangan Selasa (8/12/2020). Dari level awal tahun, koreksi indeks acuan terus mengecil hingga saat ini menjadi hanya 5,64 persen.

“Ini memang di luar dugaan. Anomali juga, investor lokalnya memang cukup kuat,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini