Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah pengguna mobile banking di empat negara Asia Pasifik, yakni India, Indonesia, Filipina, dan Vietnam, dapat meningkat sekitar 209 juta dalam 3 tahun mendatang.
Menurut perkiraan terbaru oleh grup keuangan internasional UnaFinancial, jumlah tersebut akan melonjak 75 persen, dari 278 juta pengguna perbankan seluler di negara-negara tersebut pada 2019.
Kelompok teratas adalah India, yakni 142 juta pengguna baru diperkirakan muncul dibandingkan dengan 180 juta pada 2019. Ini berarti total hampir 322 juta pelanggan mobile banking hanya dari India.
Sementara itu, seperti dikutip dari www.businesstimes.com.sg, Rabu (8/12/2020) pengguna di Indonesia diperkirakan tumbuh 36 juta menjadi 88 juta secara keseluruhan. Filipina diperkirakan menambah 16 juta pengguna, mencapai total 41 juta, dan diikuti oleh Vietnam, yang dapat menambah 14 juta pengguna, hingga mencapai 36 juta.
Perkiraan UnaFinancial pertama-tama mengasumsikan pangsa pengguna aplikasi perbankan seluler di negara-negara tersebut (dari total pengguna internet, berusia 16 hingga 64 tahun) terus bertumbuh 4 persen setiap tahun sejalan dengan tingkat pertumbuhan antara 2017 dan 2019.
Di atas pertumbuhan dasar, pandemi Covid-19 diperkirakan menyumbang 5 persen tambahan pengguna internet yang mengadopsi mobile banking pada 2020 saja—perkiraan yang berasal dari penelitian sebelumnya oleh Capgemini.
Percepatan digitalisasi yang diharapkan di sektor keuangan kawasan ini diperkirakan bertambah antara 1 persen dan 3 persen dalam pertumbuhan tahunan—dengan pertumbuhan tercepat diantisipasi di Filipina, yakni pemain baru (neobanks) diluncurkan tahun ini dan tahun berikutnya.
Jika proyeksi ini berhasil, antara 52 persen dan 62 persen pengguna internet di empat pasar ini akan mengadopsi mobile banking pada 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel