Menkeu Bilang 30 Persen Masyarakat Beranggapan Praktik Sogok Tetap Ada

Bisnis.com,10 Des 2020, 13:32 WIB
Penulis: Newswire
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan saat peluncuran progam penjaminan pemerintah kepada padat karya dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai layanan publik masih dibayangi oleh persepsi pengguna terhadap praktik korupsi.

Berdasarkan survei internasional tentang Corruption Perceptions Index atau Indeks Persepsi Korupsi, 30 persen masyarakat pengguna layanan beranggapan masih terjadi sogok-menyogok di lapangan.

“Kalau 30 persen masyarakat menganggap masih harus membayar sogokan, itu adalah indikator yang perlu dilihat lagi. Ini perlu strategi memperbaiki birokrasi karena tidak hanya di pusat, tapi juga daerah,” ujar Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Anti-korupsi yang ditayangkan secara virtual di YouTube Kementerian Keuangan, Kamis (10/12/2020).

Di saat yang sama, sebanyak 36 persen responden pun menganggap mereka bisa mengakses layanan publik apabila memiliki koneksi pribadi.

Dia mengatakan, berdasarkan ulasan masyarakat di pelbagai media sosial, ketidakpuasan terhadap layanan publik umumnya ditujukan kepada dinas-dinas daerah.

Mantan Direktur Bank Dunia tersebut menyayangkan kondisi ini. Pasalnya, survei itu tidak menggambarkan bahwa pemerintah, khususnya pemerintah di level daerah yang dapat melayani rakyat apa pun latar belakangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini