Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggara teknologi finansial peer-to-peer lending (fintech lending) PT Lunaria Annua Teknologi atau KoinWorks menyatakan tahun 2021 masih menyimpan banyak potensi meraih keuntungan finansial lewat layanan P2P lending.
Jonathan Bryan, Chief Marketing Officer KoinWorks, menjelaskan potensi ini terutama karena tren pemulihan ekonomi yang mulai berkembang setelah pandemi. Hal ini diprediksi akan membawa sentimen positif untuk iklim investasi Indonesia.
Menurut ekonom, pada tahun 2021, investasi di Indonesia diperkirakan akan kembali tumbuh positif di kisaran 3-4 persen.
Optimisme para pelaku pasar akan kondisi investasi di tahun 2021 yang berpotensi menguat, bisa ditopang instrumen investasi seperti saham, emas, obligasi negara, juga diversifikasi aset melalui pendana (lender) P2P lending sebagai pilihan lainnya.
Sayangnya, Jonathan mengungkap banyak yang sering melupakan untuk mempersiapkan resolusi finansial setiap memasuki awal tahun baru.
"Padahal, dengan memiliki perencanaan investasi sesuai dengan kebutuhan, target, serta profil risiko, milenial dapat lebih mudah memilih diversifikasi instrumen," jelasnya, Kamis (10/12/2020).
Oleh sebab itu, KoinWorks sebagai platform Super Financial App yang fokus dalam mendorong literasi keuangan di Indonesia, secara aktif terus memberikan edukasi perencanaan keuangan. Edukasi ini termasuk dengan mengajak masyarakat, khususnya pengguna, untuk melakukan diversifikasi pada instrumen investasinya juga diversifikasi pendanaan pinjaman yang dilakukan di platform Koinworks agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.
Lewat beragam produk finansial untuk kebutuhan bisnis dalam platforn, KoinWorks memberikan beberapa tips untuk mulai menyiapkan resolusi manajemen portofolio investasi di tahun baru dengan menerapkan strategi diversifikasi aset.
"Dari hasil analisa KoinWorks, pendana yang mendiversifikasi pendanaan pinjamannya ke lebih dari 50 pinjaman pada produk KoinP2P mendapat imbal hasil hingga 17 persen di periode sebelum pandemi, lebih tinggi hampir 3 persen dibandingkan yang hanya mendiversifikasi ke kurang dari 50 pinjaman," jelasnya.
Bahkan di tengah pandemi, pendana dengan diversifikasi ke lebih dari 50 pinjaman pun masih dapat menerima imbal hasil menarik hingga 13,8 persen dengan porsi resiko pinjaman yang terkendala restrukturisasi lebih rendah 3 persen.
Data tersebut menunjukan bagaimana diversifikasi pendanaan pinjaman dapat memberikan kesempatan untuk memperoleh imbal hasil yang lebih maksimal, dan resiko yang minimal.
KoinWorks juga mencatat rata-rata pendana aktif KoinP2P juga melakukan diversifikasi asetnya ke berbagai produk finansial favorit lain yang terdapat di platform KoinWorks seperti 52 persen pendana aktif yang memanfaatkan KoinRobo untuk mendapatkan hasil pendanaan terprediksi serta 47 persen lainnya yang juga memilih untuk melakukan investasi emas secara digital di KoinGold.
Menariknya, KoinWorks juga mencatat sekitar 76 persen pengguna KoinGold menggunakan sisa saldo atau bunga pendanaan yang nominalnya kurang dari Rp100.000 (batas minimal pendanaan di KoinWorks) untuk melakukan pembelian emas, di mana pembelian dapat dilakukan mulai dari Rp1.000 saja.
Selain itu, sejalan dengan data mengenai tren instrumen investasi yang dapat menjadi pilihan di tahun 2021, berdasarkan rekomendasi dari tim financial consultant KoinWorks, pengguna terutama kalangan milenial dapat memperoleh total imbal hasil mulai dari 13-20 persen.
Caranya, melalui diversifikasi produk yang sesuai karakteristik, profil risiko serta jangka waktu dalam hal pengembangan portofolio aset, seperti ke produk P2P Lending seperti KoinP2P dan KoinRobo, serta investasi emas dan obligasi negara.
"Peluang memperoleh keuntungan atau cuan seperti bahasa yang sering digunakan milenial di tahun 2021 cenderung menjanjikan, melihat tren pemulihan ekonomi dan keberadaan vaksin Covid-19 yang jadi harapan. Karenanya menyiapkan strategi untuk terus 'cuan' di tahun baru harus juga dimulai lebih awal," tutup Jonathan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel