Daya Beli Masih Lemah, Inflasi Awal 2021 Diprediksi Tetap Rendah

Bisnis.com,10 Des 2020, 17:40 WIB
Penulis: Maria Elena
Konsumen memilih sayuran di salah satu super market di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat inflasi pada awal 2021 diperkirakan akan tetap berada pada kisaran yang rendah.

Dalam survei penjualan eceran yang dilakukan Bank Indonesia (BI), responden memperkirakan tekanan inflasi hingga Januari 2020 akan menurun, sementara hingga April 2021 mendatang akan meningkat.

Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang yang tercatat sebesar 139,8, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 142,5.

"Responden memperkirakan penurunan harga pada Januari 2021 disebabkan oleh pasokan barang yang berlebih, distribusi barang yang diperkirakan lancar, penurunan biaya tenaga kerja seiring dengan kebijakan upah minimum yang relatif tetap, disertai telah berlalunya Natal," tulis BI dalam laporannya, Kamis (10/12/2020).

Sementara itu, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 6 bulan yang akan datang tercatat sebesar 163,9, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 160.

Responden memperkirakan peningkatan harga pada 6 bulan mendatang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku, serta masuknya bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri sehingga mendorong kenaikan harga.

Adapun pada tahun ini BI memperkirakan tingkat inflasi akan lebih dari batas bawah target BI, 2-4 persen. Sementara untuk 2021, diperkirakan inflasi akan kembali pada sasarannya 2 hingga 4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini