Proyek Balai Uji Kendaraan, Return Investor Bisa 36,9 Persen

Bisnis.com,10 Des 2020, 20:26 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Petugas memeriksa kelayakan kendaraan saat uji kendaraan umum di Tempat Uji KIR, Kali Mulya Depok , Jawa Barat, Senin (7/1/18)./ANTARA-Kahfie kamaru

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah siapkan proyek balai uji kendaraan bermotor atau proving ground senilai Rp2,09 triliun. Proyek ini dalam 15 tahun dapat memberikan manfaat ekonomi hingga Rp19,6 triliun.

Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Wahid Sutopo menuturkan tengah menyiapkan final business case (FBC) pembangunan proving ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi.

Proyek ini, pembangunannya akan dilelangkan kepada swasta dengan perjanjian berupa availability payment (AP) atau swasta mengeluarkan modal untuk pembangunan yang nantinya akan dibayar pemerintah selama masa kerja sama atau dalam hal ini 15 tahun.

"Adapun estimasi berdasarkan besaran periode kerja sama skema proyek, masukan ahli capital expenditure [capex] yang harus dikeluarkan pengusaha sebesar Rp2,09 triliun, masa 2 tahun konstruksi dan 15 tahun operasi," ujarnya, Kamis (10/12/2020).

Saat ini pemerintah tengah menyelesaikan kajian akhir sebelum dapat dilelangkan kepada calon investor, dengan rencana lelang dimulai pada 2021. Proyek ini rencananya dibangun mulai 2022 hingga 2024. Adapun, kerja sama dilanjutkan selama 15 tahun setelahnya atau hingga 2039.

Dia melanjutkan skema pengembalian berupa availability payment yang dibayarkan selama 15 tahun selama masa operasi. Perhitungan ini terangnya, merupakan hasil kajian dari contoh terbaik internasional yang pernah ada.

Sutopo menjelaskan selain berpotensi membawa keuntungan bagi investor melalui skema pengoperasian selama 15 tahun terdapat keuntungan lain berupa sosial ekonominya.

"Potensi penyerapan tenaga kerja cukup tinggi, proving ground ini akan dapat menguji 19 hal terkait kendaraan berdasarkan United Nation Regulations [UNR], ini akan membantu meningkatkan kapasitas pengujian emisi yang berujung pada menurunkan pencemaran. Penyerapan tenaga kerja sebanyak 10.650 orang," urainya.

Dia menghitung dengan manfaat sosial ekonomi selama 15 tahun masa kerja sama dapat setara dengan Rp19,6 triliun dengan Internal Rate of Return (IRR) ekonomi adalah tingkat pengembalian suatu investasi ekonomi setara 36,9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini