Bisnis.com, JAKARTA - Manajer investasi semakin ketat menyeleksi aset dasar obligasi untuk produk reksa dana seiring dengan derasnya suplai surat utang korporasi jelang akhir tahun ini.
Efek bersifat ekuitas atau saham, obligasi negara, dan obligasi korporasi menjadi aset dasar (underlying asset) yang paling banyak digunakan dalam produk reksa dana.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per akhir November 2020, saham menempati porsi paling banyak dalam komposisi efek reksa dana yakni sekitar 28,61 persen dengan total nilai aset Rp155,63 triliun.