Erick Thohir: Indonesia Pakai Vaksin Asal Amerika, Arab, dan China

Bisnis.com,12 Des 2020, 11:39 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan saat acara peringatan 25 Tahun initial public offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Erick Thohir mengatakan pemerintah sudah memutuskan pengadaan jenis vaksin Covid-19 tahap awal.

“Sesuai dengan keputusan surat dari Pak Menteri Kesehatan, kita memakai vaksin Amerika, vaksin Arab, vaksin China,” ungkapnya dalam webinar virtual bersama Shopee Indonesia, Sabtu (12/12/2020).

Erick mengatakan pengambilan keputusan mengenai pengadaan jenis vaksin Covid-19 haruslah dibarengi dengan keyakinan bahwa vaksin dapat menekan angka penularan dan jumlah kematian.

Merujuk pada Keputusan Presiden Nomor 99 Tahun 2020, dia mengatakan, domain pengambilan keputusan pengadaan vaksin berada di tangan Kementerian Kesehatan.

Adapun, pemerintah mengizinkan pengadaan jenis vaksin diantaranya adalah yang berasal dari perusahaan farmasi dan bioteknologi seperti Pfizer, Moderna, Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, dan juga vaksin yang akan diproduksi secara mandiri yakni vaksin merah putih.

“Jangan terjebak, ini vaksin China, vaksin Amerika. Semua vaksin yang sudah masuk daftar WHO dan sudah masuk uji klinis 1 dan 2,” sambungnya.

Lebih lanjut, Erick menyatakan pengadaan vaksin diharapkan membuat ekonomi nasional bergairah pada 2021. Dengan demikian, ia menargetkan, ekonomi nasional akan bertumbuh 5 persenan lebih.

Adapun, pemerintah memang sudah memesan 1,2 juta unit vaksin Covid-19 dari Sinovac, China. Vaksin ini dijadwalkan akan melalui masa uji klinis di kantor pusat BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero). BPOM dan MUI juga dipastikan terlibat dalam rangka menyukseskan uji klinis tahap awal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini