AS Gandakan Pesanan Vaksin Moderna Jadi 200 Juta Dosis

Bisnis.com,12 Des 2020, 06:35 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Logo produsen vaksin Covid-19 yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, Moderna./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Moderna Inc. mengatakan pemerintah AS menggunakan opsinya untuk membeli 100 juta dosis tambahan dari kandidat vaksin virus Corona perusahaan.

Dengan demikian, komitmen ini akan menggandakan jumlah pesanan vaksin yang sebelumnya diungkap AS. Pembelian dosis vaksin tambahan ini dimaksud untuk mengurangi kekhawatiran bahwa AS akan kekurangan vaksin.

Moderna mengatakan pada hari Jumat bahwa pesanan senilai US$1,65 miliar akan dikirimkan selama kuartal kedua tahun 2021.

Produsen obat yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, akan dapat menyediakan pasokan dosis vaksin secara terus menerus hingga akhir Juni, menurut pemerintah AS.

Kekhawatiran muncul minggu ini bahwa AS mungkin tidak memiliki cukup pasokan vaksin Covid-19 menyusul laporan bahwa pemerintah telah menyampaikan tawaran dari Pfizer Inc. untuk lebih banyak suntikan yang dikembangkannya dengan BioNTech SE, yang diharapkan mendapatkan otorisasi dari Administrasi Makanan dan Obat.

Pejabat AS mengatakan mereka yakin pemerintah akan dapat memenuhi permintaan nasional, setelah mengamankan perjanjian pasokan untuk enam kandidat eksperimental yang berbeda.

Sebagai bagian dari Operation Warp Speed, inisiatif AS untuk mengembangkan dan mengamankan vaksin Covid-19 dengan cepat, Negeri Paman Sam ini memiliki opsi untuk membeli 300 juta dosis lagi dari Moderna dengan harga tetap US$16,50 per suntikan.

Vaksin RNA, yang diberikan dalam dua dosis, sedang dievaluasi oleh FDA dan dapat menerima otorisasi penggunaan darurat sebelum akhir bulan.

"Pembelian baru ini dapat memberi orang Amerika kepercayaan yang lebih besar bahwa kami akan memiliki cukup pasokan untuk memvaksinasi semua orang Amerika yang menginginkannya pada kuartal kedua tahun 2021," kata Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Alex Azar dalam pernyataannya.

Saham Moderna sendiri naik 2,6 persen pada akhir perdagangan di New York. Sepanjang tahun ini, nilai saham tersebut telah melonjak lebih dari delapan kali lipat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini