Cuitan Politisi PSI Bela Dinasti Politik, Begini Reaksi Warganet

Bisnis.com,14 Des 2020, 14:46 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi). - ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

Bisnis.com, JAKARTA - Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution hampir dipastikan memenangkan kontestasti pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Solo dan Medan. 

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto bahkan menyebut kemenangan keduanya mematahkan tundingan miring tentang dinasti politik. Menurutnya fenomena Gibran dan Bobby justru menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam memilih pemimpin.

Pembelaan juga disampaikan oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest. Rian, dalam cuitannya menyinggung istilah pelabelan 'trah politik' kepada calon kepala daerah terpilih.  "Apakah label trah keluarga tepat dilekatkan kepada politisi yang dipilih secara demokratis?," cuit @rianernesto.

Cuitan politisi muda itu rupanya mendapat sorotan dari warganet alias nitizen. Ada yang mendukung, tetapi ada pula yang nyinyir saat merespons cuitan dari Rian Ernest.

Akun @THaripriambodo dalam cuitannya bahkan menyindir adanya inkonsistensi dalam penggunaan istilah 'Dinasti Politik'. "AHY ikut pilkada DKI = Dinasti Politik, sementara Gibran dan Bobby = hak konstitusi warga negara," cuit akun tersebut yang dikutip, Senin (14/12/2020).

Akun alias @chandra_manan juga menyoroti hal yang sama. Dia juga membandingkan persepsi antara tiga trah politik mulai dari Ratu Atut Chosyiah, Susilo Bambang Yudhoyono dan Suharto. "Mereka dinasti, dinasti, dinasti, sedangkan trah Jokowi=demokrasi!," cuitnya.

Isu dinasti politik memang sering dihembuskan menjelang pemilihan kepala daerah. Dalam kasus Pilkada 2020, keberadaan Gibran dan Bobby menjadi paling banyak disorot. Elit-elit Partai Demokrat paling banyak berkomentar soal hal ini.

Rachland Nashidik, misalnya, beberapa waktu lalu sempat menyebut bahwa kasus Gibran dan Bobby baru pertama kali terjadi sejak bangsa Indonesia merdeka. Meski demikian, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menganggap bahwa isu dinasti politik merupakan salah satu bentuk kampanye negatif.

Adapun, perolehan suara Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa sampai pukul 14.30 WIB jauh mengungguli lawannya. Dia memperoleh 86,4 persen suara yang dihitung dari suara masuk di 1.124 TPS atau 91,3 persen dari total TPS sebanyak 1.231.

Sementara itu di Medan, Bobby Nasution, mengungguli inkumben Akhyar Nasution. Perolehan suara Bobby sebanyak 53,5 persen. Sedangkan Akhyar hanya sebanyak 46,5 persen. Suara yang masuk 98,33 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini