Bisnis.com, JAKARTA — Saat harga minyak kembali naik tinggi, saham-saham emiten pertambangan minyak dan gas di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat masih diperdagangkan di bawah nilai buku.
Berdasarkan rangkuman Bisnis.com dari Bloomberg periode 7 dan 11 Desember 2020, dari 12 emiten dalam sub kategori pertambangan minyak dan gas, hanya ada tiga perusahaan yang nilai bukunya (PBV) menjauh dari 1.
PBV adalah perbandingan harga saham dibandingkan dengan nilai buku. PBV rendah sering dijadikan indikator mencari saham yang murah atau undervalued. Investor disarankan untuk mencari saham dengan PBV yang lebih rendah daripada rata-rata PBV dalam industri sejenis.