Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Allianz Life Indonesia optimistis bahwa adaptasi terhadap kondisi pandemi Covid-19 merupakan kunci perusahaan asuransi untuk terus bertumbuh.
Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen mengungkap buktinya pendapatan premi bruto Allianz Life pada kuartal 3/2020 mencapai Rp11,7 triliun tumbuh 27 persen (year-on-year) dibandingkan dengan 2019.
"Ini berkat tiga respons utama kami untuk menghadapi pandemi, yaitu costumer experience, distributor experience, dan employee experience," jelasnya dalam diskusi virtual, Senin (4/12/2020).
Untuk costumer experience, Allianz Life berinovasi memberikan free health consultation via Halodoc untuk nasabahnya, health claim submission yang lebih cepat, serta akomodasi penggunaan tools digital yang makin lengkap via eAZy Cover, eAZy payment, dan eAZy Connect.
Allianz Life pun sempat membebaskan waiting period untuk nasabah yang didiagnosa Covid-19 demi costumer experience yang semakin baik. Terkini, perusahaan tercatat telah menggelontorkan klaim terkait Covid-19 hingga Rp115 miliar per awal Desember 2020.
Karin menambahkan, outlook pada 2021 untuk industri asuransi tampak kian cerah, terutama karena awareness masyarakat terhadap asuransi, serta penggunaan teknologi digital yang cenderung meningkat.
Peneliti Senior sekaligus Ekonom PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero sepakat bahwa adaptasi perusahaan asuransi terhadap kondisi pandemi dan penggunaan digital merupakan kunci.
Terutama, terkait user experience atau pengalaman pelanggan yang telah mengalami berbagai perubahan di era new normal. Ini akan ditemui di semua industri layanan keuangan, tak terkecuali asuransi.
"Perusahaan yang semakin mengerti apa yang dibutuhkan konsumen akan menjadi pilihan utama. Maka, paradigma asuransi ke depan akan menjadi lebih mengarah ke [memutakhirkan] pengalaman pengguna, dan teknologi digital memungkinkan ini semua," jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel