Sambut Pemulihan Ekonomi 2021, Sektor Mana Paling Ekspansif?

Bisnis.com,15 Des 2020, 05:28 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Periode pemulihan ekonomi pascapandemi pada 2021 dinilai menjadi kesempatan emas bagi para perusahaan tercatat yang ingin membalikkan pelemahan kinerja tahun ini.

Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich melihat sudah ada harapan pemulihan bisnis pada kuartal III/2020 yang akan berlanjut pada kuartal IV/2020 dan seterusnya pada 2021.

“Kalau melihat PMI manfukatur di Indonesia pada November diatas 50 artinya terkonfirmasi [kondisi] membaik dari sebelumnya,” kata Farash kepada Bisnis.com, Senin (14/12/2020).

Berdasarkan data IHS Markit, indeks manufaktur yang tercermin lewat Purchasing Managers’ Index Indonesia pada November naik ke level 50,6 dari bulan sebelumnya 47,8.

Adapun, level indeks di atas 50 menunjukkan ekspansi dan di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Melihat data tersebut, lanjut Farash, kecenderungannya perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur akan lebih dulu mengeluarkan belanja modal atau capital expenditure yang lebih banyak ketimbang perusahaan dari sektor jasa.

“Mungkin tidak langsung besar di awal. Emiten pasti akan lihat dulu bertahap, tapi asumsi secara umum 2021 akan tumbuh karena low base di 2020,” jelas Farash. 

Lebih lanjut, prospek pemulihan kinerja emiten pada 2021 disebut Farash memang akan lebih cerah ketimbang tahun ini. Namun, laju kenaikannya belum dapat dipastikan bakal kembali seperti pada 2019.

Adapun, sejumlah sektor yang dianggap bakal ekspansif pada 2021 a.l. energi, pertambanagan, telekomunikasi, perbankan, beberapa peritel, serta semen yang berkaitan erat dengan properti dan konstruksi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini