Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengklaim transaksi online telah meningkat 96 persen dari rata-rata selema pada pandemi.
EVP Digital Banking Development And Operation Division Bank BRI Kapsar Situmorang mengatakan perubahan perilaku transaksi nasabah selama masa pandemi terlihat cukup gamblang.
Perseroan pun sudah siap memfasilitasi perubahan perilaku tersebut, sehingga dapat mendongkrak kinerja bisnis digital banking.
"Memang potensi disrupsi digital ini besar, tetapi kami mampu bertransformasi. Pertumbuhan transaksi kami ini hampir 100 persen," katanya dalam Webinar Asosiasi Media Siber Indonesia, Selasa (15/12/2020).
Adapun, peningkatan tersebut antara lain dari transaksi mobile banking yang telah naik 22 persen secara tahunan menjadi 161 juta transaksi per Juli 2020.
Internet banking pun sudah mencapai 1,1 miliar transaksi dengan pertumbuhan 114 persen secara tahunan. Transaksi debit online mencapai 418.000 transaksi dengan pertumbuhan tahunan 31 persen.
Sementara itu, transaksi direct debit yang menggunakan mesin EDC pun meningkat 82 persen secara tahunan menjadi 301.000 transaksi. Kapsar menuturkan perseroan memiliki 3 strategi dalam pengembangan digital banking.
Pertama, digitalisasi sistem inti. Perseroan mengoptimalkan jaringan existing, mengintegrasikan operasional dengan sistem digital serta menerapkan standardisasi sistem operasional.
Kedua, perseroan pun fokus pada digitalisasi ekosistem lingkungan. Dalam hal ini BRI melakukan sosialisasi secara agresif agar semua upaya digitalisasi dapat diadopsi oleh semua pemangku kepentingan baik nasabah maupun karyawan.
Ketiga, perseroan juga membuat proposisi digital baru. BRI membangun banyak platform digital baru, yang bertujuan untuk menjawab semua kebutuhan nasabah mampu dilakukan secara mobile.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel