Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana memperkirakan Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut pada awal 2021.
Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Desember ini memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau BI7DRR pada level 3,75 persen.
Dengan demikian, suku bunga deposit facility juga tetap dipertahankan pada level 3 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,5 persen.
Wisnu menjelaskan peluang penurunan suku bunga lanjutan oleh BI didasarkan pada kebijakan The Fed dan European Central Bank yang akan lebih mengagresifkan pembelian aset untuk menekan dampak pandemi Covid-19.
Di samping itu, menurutnya pemulihan permintaan domestik akan berjalan lamban di tengah membaiknya permintaan global. Dia memperkirakan pemulihan ekonomi akan lebih lambat dari ekspektasi BI.
"Kami melihat akan ada peluang bagus untuk pemotongan berikutnya di kuartal I/2021," katanya melalui pesan singkat, Kamis (17/12/2020).
Wisnu mengatakan, berdasarkan indikator terbaru, sinyal pemulihan yang positif pada kuartal IV/2020 masih belum terlihat. Dia memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2020 akan terkontraksi -1,04 persen secara tahunan. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2020 diperkirakan -1,8 persen yoy.
Dia memandang, nilai tukar rupiah akan cenderung menguat sementara inflasi tetap rendah. Sejumlah faktor ini akan memberikan ruang yang lebih luas untuk penurunan suku bunga kebijakan lanjutan.
"Kami percaya sikap akomodatif bank sentral akan dipertahankan di masa mendatang, sejalan dengan iklim kebijakan moneter global," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel