Arab Saudi Mulai Vaksinasi Covid-19, Menteri Kesehatan Jadi yang Pertama

Bisnis.com,17 Des 2020, 21:24 WIB
Penulis: Newswire
Umat muslim memakai masker pelindung, menyusul penularan virus corona baru, saat mereka beribadah di Ka'bah di Mesjid Raya, kota suci Mekah, Arab Saudi, Selasa (3/3/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi mengatakan negaranya resmi memulai program vaksinasi Covid-19 secara massal pada hari ini, Kamis, 17 Desember 2020. Vaksinasi dilakukan berselang sehari setelah kementerian menerima dua pengiriman vaksin Pfizer-BioNTech.

Mengutip dari Aljazeera, Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah menjadi salah satu orang yang menerima suntikan vaksin hari ini bersama dengan masyarakat umum. “Kami akan memiliki pusat vaksinasi virus corona di seluruh wilayah Arab Saudi,” kata al-Rabiah.

Arab Saudi menjadi negara pertama di Timur Tengah yang mendapatkan vaksin hasil pengembangan dari raksasa farmasi Amerika Serikat, Pfizer, dan mitra Jerman BioNTech. Pihak kerajaan telah menyetujui penggunaan vaksin ini pada pekan lalu.

Otoritas Arab Saudi meminta warga yang ingin divaksinasi agar mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi yang disediakan. Hasilnya lebih dari 150 ribu orang mendaftar dalam kurun 24 jam.

Warga berusia 65 tahun ke atas, para profesional dengan risiko lebih tinggi terpapar Covid-19, serta orang dengan defisiensi imun dan penyakit kronis akan menjadi penerima pertama vaksin. Sementara vaksinasi gelombang kedua akan diberikan untuk orang-orang yang berusia di atas 50 tahun, praktisi kesehatan, dan orang-orang dengan penyakit kronis tertentu seperti asma dan diabetes.

Kelompok masyarakat umum lainnya akan mendapatkan vaksin pada tahap ketiga, menurut kementerian kesehatan. Arab Saudi, yang memiliki populasi sekitar 34 juta, telah mencatat lebih dari 360 ribu kasus virus corona, termasuk 6 ribu kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini