Konten Premium

Adu Panjat Harga Batu Bara dan Nikel, Saham Siapa Layak Dikoleksi?

Bisnis.com,18 Des 2020, 15:26 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA – Komoditas batu bara dan nikel diperkirakan masih menjadi primadona, seiring dengan adanya perkiraan terus meningkatnya aktivitas produksi China dan tren kendaraan listrik. Sejumlah emiten di sektor tersebut pun siap untuk mereguk cuan.

Seperti diketahui, harga batu bara selama sebulan terakhir terus mengalami kenaikan. Salah satu penyebab kenaikan harga batu bara adalah penetapan batas atas harga impor batu bara dari China. National Development and Reform Commission (NDRC) China pekan lalu bertemu dengan perwakilan dari 10 perusahaan pembangkit listrik di negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini