IHSG Kembali 6.000, Telkom dan Astra Curi Perhatian

Bisnis.com,19 Des 2020, 23:35 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Astra International Tbk. (ASII) memimpin daftar top leaders sepekan saat indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali melenggang ke level 6.000 pada pekan ketiga Desember 2020.

IHSG resmi kembali menginjakkan kaki di level 6.000 pada perdagangan Senin (14/12/2020) setelah menguat 1,25 persen ke level 6.012,516 saat sesi penutupan. Dalam sepekan IHSG mampu bertahan dan parkir di posisi 6.104,324 pada Jumat (18/12/2020).

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG naik 2,80 persen dari 5.938,329 pada penutupan sebelumnya menuju level 6.104,324. Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan ditutup naik 2,78 persen menjadi Rp7.101,974 triliun.

Bloomberg mencatat penguatan IHSG ditopang oleh sejumlah emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memimpin daftar top leaders sepekan dengan kenaikan 7,01 persen ke level Rp3.510.

Posisi kedua top leaders sepekan ditempati oleh PT Astra International Tbk. (ASII) dengan kenaikan 9,25 persen ke level Rp6.200. 

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG masih melanjutkan reli pada pekan ketiga Desember 2020. Menurutnya, pergerakan seiring dengan momentum ‘Santa Claus Rally’ yang terjadi setiap Desember 2020.

“Market mengapresiasi komitmen pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (18/12/2020).

Nafan menilai euforia terkait kebijakan vaksinasi Covid-19 juga menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG. Sentimen positif lainnya datang dari laporan surplus neraca perdagangan.

“Dari AS, di samping mempertahankan tingkat suku bunga acuan, market sangat mengapresiasi komitmen Federal Reserve untuk melaksanakan kebijakan quantitative easing secara optimal dalam rangka mendorong peningkatan daya beli, meningkatkan lapangan kerja, serta meningkatkan kinerja inflasi di Negeri Paman Sam,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini