Bisnis.com, JAKARTA – Tahun 2020 rupanya menjadi tahun yang sibuk bagi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, pengelola aplikasi Gojek. Sejak awal tahun, berbagai langkah ekspansi dilakukan layanan yang awalnya hanya bergerak di sektor transportasi itu, termasuk di pasar modal.
Awal tahun ini, rumor mengenai rencana merger Gojek dengan Grab merebak. Ketika itu, diisukan bahwa para pemegang saham kedua perusahaan menginginkan Gojek dan Grab melebur.
“Kekuatan yang bermain di sini lebih tinggi dari sekadar apa yang diinginkan Grab atau Gojek - atau memang tidak diinginkan. Ini terkait dengan sejumlah pemegang saham berpengaruh jangka panjang di kedua perusahaan yang ingin membendung kerugian atau menemukan cara untuk keluar dari investasi mereka,” kata salah satu investor Grab seperti dilansir Financial Times, Minggu (8/3/2020).