Pelaku Pasar Sambut Reshuffle Kabinet, IHSG Naik 1 Persen

Bisnis.com,21 Des 2020, 15:08 WIB
Penulis: Rayful Mudassir & Rivki Maulana
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tajam pada perdagangan hari ini, Senin (21/12/2020). Sinyal pergantian menteri alias reshuffle kabinet yang berhembus memicu ekspektasi pelaku pasar untuk bullish di pasar saham.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 61,3 poin atau 1 persen ke level 6.165,62. Indeks dibuka di level 6.131,62 dan bergerak di rentang 6.119,92 hingga 6.195,15 sepanjang perdagangan. 

IHSG sudah tancap gas sejak awal perdagangan dan ditutup menguat 76,02 poin atau 1,25 persen ke level 6.180,34 pada sesi pertama. Hasil di sesi pertama menempatkan IHSG ke level tertinggi sejak 24 Januari 2020. Kinerja dini sekaligus melanjutkan tren positif yang mana sepanjang pekan lalu, IHSG mencetak kenaikan hingga 2,8 persen.

Sebanyak 311 saham menguat, 183 saham melemah, dan 215 saham stagnan. Secara sektoral, 7 sektor menguat sedangkan sisanya melemah. Sektor perkebunan dan pertambangan menjadi penopang penguatan indeks setelah menguat masing-masing 3,04 persen dan 3,81 persen.

Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. dan PT United Tractors  Tbk. menjadi saham yang memimpin pergerakan IHSG di zona hijau. Saham MDKA naik 23,66 persen ke level 2.770 sedangkan saham UNTR menguat 6,20 persen 28.275.

Total perdagangan saham mencapai 27,07 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp20,05 triliun. Investor asing mencatat net sell atau aksi jual bersih senilai Rp206,14 miliar di pasar reguler. 

Di kawasan Asia, bursa saham tampak bergerak variatif. Indeks Topix di Jepang dan Hang Seng di Hong Kong terpantau menguat, masing-masing 0,28 persen dan 0,82 persen. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan juga naik 0,41 persen.

Di sisi lain, pasar tampak menaruh ekspektasi terhadap perombakan kabinet yang diperkirakan berlangsung pada 23 Desember 2020. Saat ini Kabinet Indonesia Maju memiliki dua kursi kosong usai menteri yang bertugas ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Pos yang kosong ini yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan yang berasal dari Partai Gerindra serta pos Menteri Sosial yang dikuasai PDI Perjuangan.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menilai, Jokowi sedang melihat waktu yang tepat. "Ini terkait hitungan penanggalan Jawa dan terkait dengan kondisi politik," ujar Ujang .

Jika menilik manuver politik mantan walikota Solo ini, cukup banyak keputusan penting yang diambilnya di hari Rabu. Beberapa kali misalnya, Jokowi mengumumkan reshuffle kabinet pada Rabu Pon. Pernah juga pada Rabu Pahing. Jika menilik penanggalan Jawa bulan ini, Rabu Pon jatuh pada 23 Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini