Virus Corona Makin Merajalela, Wall Street Kembali Terpukul

Bisnis.com,23 Des 2020, 04:31 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tiga hari beruntun menyusul kekhawatiran terhadap varian baru virus corona (Covid-19) mengalahkan optimisme terhadap pengucuran stimulus ratusan miliar dolar.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,2 persen pada Rabu (23/12/2020) Waktu New York. Indeks Dow Jones juga merosot 0,7 persen, penurunan terbesar lebih dari tiga minggu.

Indeks S&P 500 bergerak labil sebelum ditutup melemah, terseret pelemahan sektor energi dan konsumen. Adapun indeks Nasdaq dan Russell 2000 mencetak rekor tertinggi dalam sepekan.

Anggota parlemen di sisi lain telah menyelesaikan tagihan pengeluaran akhir tahun US$2,3 triliun dan meloloskan paket stimulus. Presiden terpilih Joe Biden mewanti hari-hari paling kelam dari pandemi masih akan datang. Dia pun meminta Kongres untuk bersiap menghasilkan paket stimulus lain di awal tahun depan.

Reli saham global sebetulnya terlihat rapuh setelah pasar saham menyentuh rekor tertinggi pekan lalu. Peningkatan kasus infeksi virus corona membayangi bantuan pemulihan pandemi di AS. 

“Paket bantuan fiskal yang disepakati tidak diragukan lagi akan membantu mengurangi beberapa hal negatif, tetapi sayangnya, itu tidak akan dapat sepenuhnya mengimbangi efek orang yang tinggal di rumah karena banyak bisnis menghadapi pembatasan yang lebih ketat atau bahkan terpaksa tutup,” menurut James Knightley, kepala ekonom internasional di ING Groep.

Berikut perkembangan pasar terkini

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini