Ekspektasi Brexit Jadi Angin Segar, Bursa Inggris Ditutup Menguat Jelang Natal 2020

Bisnis.com,24 Des 2020, 21:36 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa Efek London - London Stock Exchange/Blomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Inggris ditutup menguat pada perdagangan Kamis (24/12/2020) karena kesepakatan perdagangan Brexit yang akan segera terjadi menekasn kekhawatiran terhadap meningkatnya kasus virus corona.

Dalam sesi perdagangan yang dipersingkat menjelang malam Natal 2020, indeks FTSE 100 ditutup mengut 0,1 persen. Sementara itu, indeks FTSE 250 yang lebih banyak diisi emiten dalam negeri menguat 1,2 persen ke level tertinggi 10 bulan.

Di Eropa, indeks Stoxx Europe 600 naik 0,2 persen pada pukul 14.48 waktu Paris, dengan pasar regional termasuk Jerman dan Swiss tutup pada malam Natal.

Dilansir Bloomberg, pejabat Inggris dan Uni Eropa masih melakukan sentuhan akhir pada perjanjian Brexit setelah menyetujui persyaratan garis besar pada hari Rabu. Setelah kedua belah pihak melakukan tawar-menawar mengenai hak penangkapan ikan.

Indeks kini melemah 5 persen sejak awal tahun menyusul reli yang didorong oleh ekspektasi vaksin virus corona akan membawa pemulihan ekonomi, meskipun kemunculan jenis virus corona baru di Inggris telah menimbulkan sejumlah kekhawatiran baru.

Analsi Barclays Plc, Emmanuel Cau, mengatakan kesepakatan perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa yang tidak terduga akan melegakan investor pasar modal.

“Kami memperkirakan poundsterling dan saham domestik akan melihat penawaran lebih lanjut karena posisi di luar masih hati-hati dan skenario makro terburuk untuk ekonomi Inggris telah dihindari,” ungkap Cau, seperti dikutip Bloomberg.

Namun, ia mengingatkan bahwa dampak lockdown terbaru dan ketidakpastian tentang jenis baru virus mungkin membatasi potensi kenaikan untuk saham domestik dalam waktu dekat.

Saham Inggris yang sensitif terhadap Brexit melanjutkan penguatan, dengan sektor bank dan pepngembang perumahan menguat. Indeks FTSE 250 telah memangkas penurunan tahunannya menjadi 6,1 persen, mengungguli penurunan FTSE 100 yang sebesar 14 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini