Gara-gara Corona, Target Indonesia Keluar dari Middle Income Trap Bisa Mundur

Bisnis.com,28 Des 2020, 19:23 WIB
Penulis: Maria Elena
Sejumlah warga menunggu kedatangan Bus Transjakarta di Halte Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/10/2020). /ANTARA FOTO-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyampaikan target Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) pada 2045 berpotensi meleset akibat pandemi Covid-19.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan berdasarkan proyeksi awal, Indonesia bisa keluar dari middle income trap pada 2035. Namun, akibat pandemi Covid-19, proyeksi tersebut bisa bergeser.

“Kalau pertumbuhan hnya 5 persen, sampai 2045 tidak tercapai. Kalau 6 persen bisa tercapai 2042 atau 2043. Awalnya diperkirakan 2035, tapi karena pandemi ada pergerseran,” katanya, Senin (28/12/2020).

Suharso mengatakan, perlu dilakukan tranformasi ekonomi agar pencapaian target Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah bisa lebih cepat.

Pertama, dengan mengubah struktur ekonomi dari yang produktivitasnya rendah ke ke sektor yang produktivitasnya lebih tinggi. Kedua, meningkatkan produktivitas di masing-masing sektor.

Pada kesempatan yang sama, Deputi bidang Ekonomi Bappenas amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, jika tidak dilakukan transformasi dengan cepat, maka ekonomi Indonesia tidak akan bisa kembali ke level sebelum pandemi Covid-19.

“Kalau hanya melakukan business as usual, maka tidak bisa mengembalikan ke level PDB sebelum krisis,” katanya.

Oleh karena itu, dia menyampaikan fokus pemerintah dalam pemulihan ekonomi ke depan tidak hanya mendorong dari sisi permintaan, tetapi juga mendorong investasi swasta dan pemerintah. Hal ini diyakini bisa sekaligus untuk menciptakan lapangan kerja.

“Di sisi permintaan saja tidak cukup, PR besar kita tidak hanya sekedar [pemulihan] jangka pendek, tetapi jangka panjang agar ekonomi bisa keluar dari jebakan middle income trap sebelum 2045,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini