Fokus Asuransi Kebakaran dan Kendaraan, Kresna Insurance Incar Mitra Baru

Bisnis.com,29 Des 2020, 16:23 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karyawan melihat logo-logo perusahaan asuransi yang berada di Kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Senin (2/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Kresna Mitra Tbk. (Kresna Insurance) mengungkapkan perseroan akan lebih banyak melakukan kerja sama dengan banyak pihak, termasuk perusahaan teknologi sebagai strategi untuk mengoptimalkan bisnis pada 2021.

Jemmy Atmadja, Direktur Kresna Insurance memproyeksi proyeksi portfolio 2021 masih akan mirip dengan 2020. Hingga kuartal III/2020, portfolio terbesar Kresna Insurance masih dipegang asuransi kebakaran 44 persen, asuransi kendaraan bermotor 25 persen, asuransi aneka 28 persen, dan asuransi pengangkutan 3 persen.

"Pada 2021 nanti kita akan terus mencoba lebih strong lagi di lini bisnis utama kita, asuransi kebakaran dan kendaraan bermotor. Karena potensinya masih ada, dan besar, karena mitra-mitra kami di bidang tersebut [properti dan leasing] juga mengincar pertumbuhan," ungkapnya, Selasa (29/12/2020).

Jemmy mengungkap gambaran potensi tersebut pun tercermin dalam pameran Otomotif dan Properti tahunan besutannya, MAXExpo2020 yang terlaksana pada 7-11 Desember 2020. Pameran virtual ini berkolaborasi dengan Mandiri Group, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Mandiri Tunas Finance (MTF), dan PT Bank Syariah Mandiri, demi memperbesar pangsa pasar ritel.

Jemmy mengungkap acara tersebut berjalan cukup sukses yang mencerminkan proyeksi bahwa pasar properti dan otomotif pada 2021 bakal membaik, paling tidak bagi pangsa pasar Mandiri Group yang merupakan salah satu mitra Kresna Insurance.

"Contoh, pandemi telah membuat pasar properti lesu. Tapi nyatanya kebutuhan tempat tinggal baru, terutama milenial yang mengincar hunian yang aman di samping juga mencari beragam promo, itu banyak sekali. Permintaan [pembiayaan otomotif] di MTF juga sama. Ini gambaran salah satu potensi ritel kita," tambahnya.

Oleh sebab itu, perseroan akan terus memperkuat kerja sama dengan perusahaan leasing, memperkuat kerja sama dengan broker-broker rekanan untuk meningkatkan perolehan bisnis dan insurtech, serta fokus menjalankan berbagai rencana, termasuk digitalisasi, rebranding dan repositioning.

Dia menambahkan, Kresna Insurance juga akan memacu produktivitas agen existing dan merekrut agen baru untuk menggenjot produksi segmen direct/ritel yang menjadi fokus perseroan. Selain itu, strategi ini diharapkan juga akan mengerek kinerja produk lain yang dimiliki perseroan, seperti Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Rumah Tinggal, Asuransi Liability, Asuransi Kesehatan, Asuransi Kerangka Kapal, Asuransi Penjaminan, juga Asuransi Rekayasa.

Norvin Osel, Direktur Keuangan Kresna Insurance menambahkan kondisi finansial sampai dengan kuartal III/2020 masih pun relatif baik. Premi bruto memang turun 42 persen (year-on-year/yoy) menjadri Rp290,89 miliar dari sebelumnya Rp505,36 miliar pada September 2019. Namun, risk based capital (RBC) perseroan masih di angka 303 persen. Total aset Perseroan mengalami kenaikan 6 persen (yoy) menjadi Rp1,03 triliun.

Adapun, komposisi sumber bisnis utama Kresna Insurance pada kuartal III/2020 masih dipegang broker (50 persen), leasing (15 persen), agen (13 persen), direct corporate (11 persen), lainnya (8 persen), bank (2 persen), dan dealer (1 persen).

"Untuk tahun 2021, kami berharap proses pemulihan dan pembalikan arah turning point aktivitas ekonomi nasional dapat berlangsung menuju ke arah yang lebih baik dari keadaan saat ini, sehingga hal ini tentu juga akan mendukung pemulihan perekonomian di seluruh sektor, termasuk Kresna Insurance," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini