Utilisasi Pabrik Keramik 2021 Proyeksi Naik ke 72,5 Persen

Bisnis.com,30 Des 2020, 12:55 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Pameran industri bahan bangunan dan Keramik. Proyeksi perbaikan industri keramik sejalan perkiraan pertumbuhan industri galian nonlogam yang akan naik di level 7,36 persen setelah tahun ini minus 8,19 pesen. /BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen keramik memproyeksi rerata utilisasi industri 2021 akan meningkat di level 72,5 persen setelah tahun ini sempat anjlok hingga 30 persen pada kuartal II/2020 dihantam pandemi Covid-19.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengatakan secara terperinci utilisasi industri tahun ini sebesar 56 persen, sedangkan pada semester II/2020 utilisasi sudah mendekati tahun lalu yakni di level 64 persen. Adapun volume produksi pada tahun ini diproyeksi akan mencapai 301 juta m2.

"Utilisasi ubin keramik paling rendah pada kuartal II/2020 di angka 30 persen dan kuartal IV/2020 sudah dikisaran 70 persen. Perkiraan utilisasi meningkat pada tahun depan di kisaran 72,5 persen dengan volume produksi 389 juta m2," katanya kepada Bisnis, Selasa (29/12/2020).

Edy merinci pada paruh pertama 2021 level utilisasi akan stabil di level 70 persen yang kemudian dilanjutkan pada paruh kedua 2021 di level 75 persen.

Dari sisi volume produksi tahun depan diproyeksi mendekati 400 juta m2. Jika angka itu tercapai, maka Indonesia berpotensi memperbaiki peringkat produksi terbesar di dunia menjadi ranking 6 atau 7.

Adapun pada 2019 lalu volume produksi keramik sebesar 349 juta per m2 yang menempatkan Indonesia berada diperingkat 8 podusen terbesar di dunia. "Sebelumnya kita bahkan pernah menjadi peringkat kelima terbesar di dunia," ujar Edy.

Sementara itu, proyeksi perbaikan industri keramik di atas sejalan dengan Kementerian Perindustrian yang memiliki perkiraan pertumbuhan industri galian nonlogam akan naik di level 7,36 persen setelah tahun ini minus 8,19 pesen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini