Singapura Temukan Dua Orang Pengidap Varian Virus Corona Inggris

Bisnis.com,31 Des 2020, 09:59 WIB
Penulis: Reni Lestari
Sejumlah orang berjalan di Marina Bay Singapura pada 12 Februari 2020, ketika wabah corona mulai menyergap negara pulau itu./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan dua orang yang kembali dari Inggris diduga membawa varian baru virus corona setelah menjalani tes.

Salah satu orang yang awalnya dites positif mengidap jenis virus yang berpotensi lebih cepat menular adalah seorang pilot Singapore Airlines Ltd. Yang bersangkutan melakukan perjalanan ke Inggris untuk bekerja dari 19 hingga 22 Desember. Meskipun hasil tes pada 23 Desember ternyata negatif, dia mengalami demam tiga hari kemudian dan dipastikan menderita Covid-19 pada 29 Desember 2020.

Kasus kedua adalah pemegang izin kerja yang tiba dari Inggris pada 7 Desember 2020. Dia mengakhiri karantina 14 hari pada 21 Desember setelah dites negatif pada 17 Desember. Dia kemudian mengalami nyeri tubuh dan dinyatakan positif terkena virus pada 29 Desember.

Kedua kasus tersebut pada awalnya telah dites positif untuk jenis B117, dan tes konfirmasi lebih lanjut akan dilakukan.

Kasus varian baru virus Covid-19 dapat menjadi tantangan bagi Singapura yang dipuji karena keberhasilannya dalam memadamkan laju infeksi di masyarakat. Negara kota itu pertama kali mendeteksi infeksi varian baru pada seorang siswa Singapura yang belajar di Inggris.

Singapura telah memberlakukan pembatasan perbatasan yang lebih ketat termasuk melarang masuk dan transit bagi mereka yang memiliki riwayat perjalanan ke Inggris dalam 14 hari terakhir, meskipun warga negara dan penduduk tetap diizinkan untuk kembali.

"Investigasi epidemiologi sedang berlangsung. Sementara itu, semua kontak dekat yang teridentifikasi dari kasus telah diisolasi dan ditempatkan di karantina, dan akan diuji di awal dan akhir periode karantina sehingga kami dapat mendeteksi kasus tanpa gejala," kata Kemenkes dalam sebuah pernyataan, dilansir Bloomberg, Kamis (31/12/2020).

Sementara itu mengikuti perkembangan tersebut, Otoritas Penerbangan Sipil (CAAS) memperketat langkah-langkah untuk memastikan keselamatan awak udara dan menjaga kesehatan masyarakat Singapura setelah pilot Singapore Air dinyatakan positif bersama dengan kasus terpisah dari seorang awak kabin.

Awak udara yang kembali dari penerbangan di tujuan berisiko tinggi akan diminta untuk melakukan tiga tes - satu pada saat kedatangan, satu lagi pada hari ketiga dan satu lagi pada hari ketujuh. Awak pesawat yang singgah diminta meminimalkan kontak dengan penduduk setempat, dengan makanan yang dikirim melalui layanan yang ditinggalkan di depan pintu.

Penyelidikan awal oleh CAAS menunjukkan bahwa kedua kasus tersebut telah mematuhi mandat dalam penerbangan dan tindakan singgah, termasuk mengenakan masker, meminimalkan kontak dengan penumpang dan penduduk setempat, dan tinggal di kamar hoteL.

Awak udara yang bepergian ke dan dari Afrika Selatan juga harus mengenakan peralatan pelindung pribadi lengkap, termasuk masker N95, pelindung wajah, APD, dan sarung tangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini