Rusia Tuding Negara Barat Halangi Vaksin Sputnik V

Bisnis.com,31 Des 2020, 23:13 WIB
Penulis: Yustinus Andri DP
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia Sputnik-V melawan penyakit Covid-19 disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Rusia menuding negara-negara barat sengaja menghalangi keberhasilan negara tersebut dalam perlombaan menemukan vaksin Covid-19. Seperti diketahui, Rusia memilki vaksin produksi mandiri yang dinamai Sputnik V.

Kirill Dmitriev, Direktur Eksekutif Russian Direct Investment Fund mengatakan negara barat sengaja memfitnah keberhasilan Rusia dalam mengembangkan vaksin Covid-19. Negara barat dituduhnya sengaja menciptakan bias terhadap vaksi Covid-19 Rusia di  kancah global.

 “Kami memahami permainannya [negara Barat]. Ini adalah kombinasi dari beberapa kesalahpahaman, beberapa bias yang kuat dan beberapa upaya yang sangat kuat untuk merusak keberhasilan vaksin Rusia,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (31/12/2020).

Adapun, Rusia sama halnya dengan China yang sedang berjuang meyakinkan banyak negara terkait efektivitas vaksin Covid-19 buatannya.

Namun demikian, banyak regulator kesehatan di berbagai negara tidak mau memberikan persetujuan jalur cepat untuk pengguaan vaksin Sputnik V

Kementerian Luar Negeri Rusia pun baru-baru ini menggambarkan perlombaan vaksin sebagai fase terbaru dalam ‘perang’ disinformasi yang telah berlangsung lama melawan Rusia.

Sejauh ini baru Belarusia dan Argentina yang menjadi negara di luar Rusia yang menyetujui Sputnik V.

Sebelumnya, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam saluran televisi milik pemerintah menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan disuntik vaksin Sputnik V untuk melawan virus corona.

"Beliau mengatakan akan divaksinasi, beliau telah membuat keputusan ini dan menunggu sampai semua formalitas selesai," kata Peksov, seperti dilansir Antara, Minggu (27/12/2020).

Putin, yang saat ini berusia 68 tahun, sebelumnya mengatakan bahwa vaksin Rusia tersebut efektif dan aman. Dia menyatakan tidak alasan baginya untuk tidak divaksinasi dan menunggu sampai vaksin tersedia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini