APBN Jokowi 2021 Dikritik Utamakan Infrastruktur & Militer? Ini Kata Staf Khusus Sri Mulyani

Bisnis.com,02 Jan 2021, 14:09 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Seorang guru bahasa Inggris sedang mengajar saat dilaksanakannya sedang sekolah tatap muka di salah satu rumah warga di Kota Kupang, NTT Senin (10/08/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo angkat bicara atas kritik anggaran pendidikan yang dilakukan oleh penulis buku jurnalistik 'Dor! Sarajevo' Farid Gaban. 

Yustinus menyebutkan sektor pendidikan adalah salah satu bidang yang didesentralisasi. Sehingga anggaran pendidikan 20 persen harus dijumlah antara APBN dan APBD. 

"Untuk 2021, total anggaran pendidikan adalah Rp550 Triliun," jelas Yustinus melalui akun Twitternya, Sabtu (2/1/2021). 

Dia kemudian membandingkan dengan anggaran pendidikan awal era kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebesar Rp207,4 triliun pada 2009.  

"Berarti naik 165% dari anggaran pendidikan 2009 sebesar Rp 207,4 T," kata Yustinus lebih lanjut. 

Dia juga menampilkan gambar pertumbuhan anggaran pendidikan era Joko Widodo dalam 5 tahun atau 2016-2021 terakhir yakni naik dari Rp370,8 triliun, Rp406,1 triliun, Rp431,7 triliun, Rp547,8 triliun. Sedangkan anggaran tahun depan Rp550 triliun. 

Sebelumnya dalam akun Twitternya, Farid Gaban menyebutkan bahwa masyarakat yang berharap pembangunan sumber daya manusia dalam periode kedua pemerintahan Joko Widodo harus kecewa. 

"Tetap infrastruktur nomor satu, lalu militer dan polisi," kicaunya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini