WNI Positif Covid-19 di Singapura Bertambah 168 Orang, 119 Sembuh

Bisnis.com,04 Jan 2021, 08:59 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020)./Bloomberg-Wei Leng Tay

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri melaporkan penambahan 172 kasus Covid-19 pada warga negara Indonesia (WNI) per hari ini, Senin (4/1/2021).

Berdasarkan laporan Kemenlu pukul 08.00 WIB, via akun Twitter resminya @Kemlu_RI, penambahan kasus itu dilaporkan berasal dari Singapura dan Inggris. Dengan demikian, saat ini total WNI yang terpapar Covid-19 di luar negeri mencapai 2.683 orang. 

Lonjakan penambahan kasus poisitif Covid-19 dilaporkan terjadi di Singapura. Kasus Corona dari WNI di negeri jiran dilaporkan bertambah 168 kasus sehingga totalnya menjadi 281 kasus dengan 222 WNI telah sembuh, 57 stabil dan 2 orang meninggal.

Sementara itu, Inggris melaporkan penambahan 4 orang WNI terkonfirmasi Corona. Dengan begitu, Kemenlu melaporkan total ada 60 kasus Covid-19 dari WNI di Inggris dengan 33 sembuh, 22 stabil serta 5 orang meninggal.

Pada saat yang sama, Singapura juga menyumbang 119 kasus sembuh. Kasus sembuh lainnya dilaporkan terjadi di Kuwait sebanyak 2 orang WNI.

Tidak ada penambahan kasus kematian dari WNI di luar negeri, sehingga total WNI terpapar Covid-19 di luar negeri menjadi 2.683 yang tersebar di 78 negara. Bila diperinci, maka sudah ada 1.860 WNI yang sembuh, 167 orang meninggal, dan 656 masih dalam perawatan.

Adapun, persentase kesembuhan WNI terinfeksi Covid-19 di luar negeri hari ini menjadi 69,3 persen, naik dibandingkan sehari sebelumnya sebesar 68,7 persen.

Dengan penambahan kasus tersebut, Kemenlu mencatat saat ini Arab Saudi masih menjadi negara dengan jumlah WNI terpapar Covid-19 tertinggi. Singapura menyusul dengan penambahan kasus yang signifikan tersebut dengan diikuti Qatar dan Kuwait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini