Temui BPK, Menparekraf Bahas Program Bantuan Dana Sektor Pariwisata  

Bisnis.com,05 Jan 2021, 15:43 WIB
Penulis: Rahmad Fauzan
Ilustrasi - Polisi memeriksa kondisi kesehatan para wisatawan asing dan domestik yang datang dari Pelabuhan Padang Bai, Bali, tiba di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, NTB. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memastikan program bantuan terhadap para pelaku industri terkait terdampak pandemi Covid-19 tepat sasaran.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan koordinasi dengan BPK bertujuan menciptakan pengawasan yang baik dalam pendistribusian dan pelaksanaan program secara keseluruhan sehingga terserap dengan baik.

“Kami ingin memberikan program-program yang membantu masyarakat untuk bertahan dari pandemi bagi mereka yang menggantungkan hidup di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama masa pandemi ini, tetapi harus tetap benar-benar sesuai standar dan pengelolaan keuangan yang baik," ujar Sandiaga dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (5/1/2021).

Dalam pembahasan yang dilakukan dengan Anggota III BPK Achsanul Qosasi, sejumlah program bantuan langsung kepada para pekerja informal sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti dana hibah dan lainnya, menjadi perhatian khusus.

Sebagai informasi, Kemenparekraf telah menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara pada 2021, yakni sebanyak 7 juta wisatawan. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan jumlah target wisatawan mancanegara pada 2020, yaitu 4 juta wisatawan.

Meski demikian, lanjut Sandiaga, akses masuk bagi wisatawan mancanegara ke Indonesia masih dibatasi. Dengan demikian, Kemenparekraf fokus menggerakkan wisatawan nusantara agar roda perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tetap berjalan.

Kemenparekraf juga akan melakukan kolaborasi, inovasi, dan adaptasi untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air beserta penerapan protokol kesehatan ketat K4 (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan) atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).

"Inovasi pastinya, produk-produk wisata kita tingkatkan, adaptasi dengan CHSE dan juga saya ingin mendorong ini adalah protokol kesehatan yang ketat dan disiplin serta kolaborasi dengan seluruh pihak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini