Heboh Temuan Drone China di Perairan Indonesia, Ini Penjelasan TNI AL

Bisnis.com,05 Jan 2021, 09:51 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono (tengah), didampingi Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Laksamana Muda TNI Agung Prasetiawan (kanan), dan Asisten intelijen KSAL, Laksamana Muda TNI Angkasa Dipua (kiri), menjelaskan tentang penemuan alat berupa 'Sea Glider' saat konferensi pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Ancol, Jakarta, Senin (4/1/2021) - ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memastikan bahwa benda yang ditemukan nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan bukanlah drone melainkan sea glider.

Dia mengatakan bahwa alat tersebut bukanlah dipakai untuk kegiatan mata-mata, melainkan untuk kegiatan riset. Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa pihaknya akan mendalami temuan tersebut.

"Kesimpulannya, alat ini dipakai untuk riset, lebih kepada riset. Namun, tentunya bagaimana negara yang menerima data tersebut menggunakannya untuk apa,” kata Yudo dikutip dari YouTube TNI Angkatan Laut, Senin (4/1/2021).

Lebih lanjut, dia menyatakan sea glider ini juga diyakini tidak bisa mendeteksi kapal sehingga dapat dipastikan tidak digunakan untuk kegiatan mata-mata.

"Alat ini memang untuk riset bawah laut, tidak bisa mendeteksi kapal. Jadi, bukan untuk kegiatan mata-mata dan sebagainya," ujarnya.

Dalam video yang diunggah melalui akun Youtube TNI Angkatan Laut itu juga tampak keterangan mengenai spesifikasi sea glider tersebut. Alat itu berfungsi untuk mencari dan merekam data oceanografi seperti suhu dan konduktivitas untuk kepentingan riset dasar laut.

Berikut ini adalah spesifikasinya:
1. frekuensi: 500 KHz
2. depth rating: 4.000 meter
3. operating temperature: -10 sampai 35 derajat Celcius
4. beamwidth: 6 derajat Conical

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengajak masyarakat untuk tidak berpolemik yang kontraproduktif atas penemuan benda diduga drone bawah laut di perairan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan pada akhir tahun lalu.

"Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI khususnya TNI AL pasti akan menangani permasalahan itu," kata Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Simanjuntak dalam keterangan resmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini