Polri Terlibat Program Deradikalisasi Abu Bakar Ba'asyir

Bisnis.com,05 Jan 2021, 17:03 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (kiri) dengan pengawalan petugas saat tiba untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RSCM Kencana, Jakarta, Kamis (1/3/2018)./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Polri memastikan pihaknya akan terlibat dalam program deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk menetralisir pemikiran radikal narapidana teroris Abu Bakar Ba'asyir yang akan bebas murni pada Jumat (8/1/2021).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengemukakan bahwa Polri tidak hanya akan melakukan pengawasan kepada narapidana Abu Bakar Ba'asyir, tetapi juga bakal melibatkan diri pada program deradikalisasi BNPT terhadap narapidana Abu Bakar Ba'asyir.

"Iya, Polri nanti juga akan terlibat di dalam program deradikalisasi itu," kata Rusdi, Selasa (5/1/2021).

Menurut Rusdi, Polri juga tidak akan memberikan pengamanan berlebihan terhadap narapidana Abu Bakar Ba'asyir setelah bebas murni pada 8 Januari 2020 nanti. Dia optimistis bahwa setiap gerak-gerik narapidana Abu Bakar Ba'ayir dapat terdeteksi oleh Kepolisian.

"Kita tidak boleh underestimate. Situasi apapun kan bisa dinilai dan diidentifikasi," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada Kementerian Hukum dan HAM membebaskan narapidana terorisme Abu Bakar bin Abud Ba'asyir alias Abu Bakar Ba'asyir dari Lapas Gunung Sindur pada Jumat pekan ini.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti menyebut alasan pihaknya membebaskan narapidana Abu Bakar Ba'asyir yaitu karena telah menjalani masa hukuman pidana badan atas perkara dugaan tindak pidana terorisme.

"Yang bersangkutan akan dibebaskan pada tanggal 8 Januari 2020 sesuai dengan tanggal ekspirasi atau berakhirnya masa pidana," kata Rika, Senin (4/1/2021).

Rika juga menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Pemasyarakatan telah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Tim Densus 88 Antiteror dan pihak terkait untuk mengantisipasi terjadinya pengulangan perbuatan tindak pidana terorisme yang dilakukan Abu Bakar Ba'asyir setelah kembali ke masyarakat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," ujarnya.

Adapun, Abu Bakar Ba'asyir merupakan narapidana yang menjalani masa pidana di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur atas tindak pidana terorisme atau melanggar Pasal 15 jo. 7 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003;

Abu Bakar Ba'asyir divonis pidana penjara selama 15 (lima belas) tahun atas tindak pidana terorisme yang dilakukannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini