Korea Utara Dikabarkan Minta Akses Vaksin Covid-19

Bisnis.com,06 Jan 2021, 10:04 WIB
Penulis: Syaiful Millah
Pyongyang Korea Utara

Bisnis.com, JAKARTA – Aliansi vaksin global yang berbasis di Swiss, Gavi, telah menerima permintaan dari Korea Utara untuk suntikan vaksin Covid-19.

Pada Desember lalu, lembaga itu mengumumkan bahwa mereka memiliki akses ke hampir 2 miliar dosis vaksin virus corona untuk 190 negara yang berpartisipasi.

The Wall Street Journal melaporkan seorang yang mengetahui aplikasi tersebut mengatakan bahwa Korea Utara menginginkan akses ke persediaan Gavi dari suntikan virus corona baru. Adapun aliansi belum mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi apakah negara itu memang telah meminta suntikan.

Gavi diperkirakan akan mengirimkan 1,3 miliar dosis vaksin yang disetujui ke 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah tahun ini. Korea Utara adalah bagian dari aliansi yang telah menandatangani kesepakatan 170 juta dosis dari Oxford-AstraZeneca dan 500 juta dosis dari Johnson & Johnson.

Dilansir dari Express UK, Rabu (6/1) seorang juru bicara Gavi mengatakan bahwa mereka saat ini sedang melakukan penilaian atas permintaan vaksin anggota mereka. Pengiriman timbunan jab vaksin dari aliansi diharapkan mulai pada musim semi tahun ini.

Sementara itu, Korea Utara mengklaim bahwa mereka tidak memiliki infeksi di negaranya atau nol kasus virus corona. Akan tetapi, World Health Organization (WHO) telah melaporkan sekitar 12.000 orang dinyatakan positif pada pertengahan Desember lalu.

The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa ribuan warga Korea Utara telah dikarantina, meskipun tidak ada laporan kasus. Korea Selatan seringkali menyatakan skeptisisme terhadap klaim Korea Utara yang tidak memiliki kasus di negaranya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha mengatakan bahwa hal tersebut sulit dipercaya. Dia juga menunjuk kejadian yang ada di perbatasan negara sebagai bukti. Negara itu juga dilaporkan menerapkan langkah ketat untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Perbatasan ke negara-negara tetangga telah diawasi dengan ketat, termasuk menutup pintu masuk ke China sepenuhnya pada tahun lalu. Korea Utara juga dilaporkan mengerahkan pasukan khusus di sepanjang perbatasan China untuk menegakkan blokade.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini