Konten Premium

Menilik Alasan Gojek Begitu 'Bernafsu' untuk Merger

Bisnis.com,06 Jan 2021, 13:49 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Pengemudi ojek daring mengenakan sekat pelindung saat menunggu penumpang di kawasan jalan Kendal, Jakarta, Rabu (10/6/2020). Penggunaan sekat pelindung untuk pembatasan antara pengemudi dan penumpang tersebut sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan guna meminimalisir risiko penyebaran virus COVID-19 dalam menghadapi era normal baru./ANTARA FOTO-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Tren merger atau konsolidasi bisnis di perusahaan digital cukup ramai diberitakan akhir-akhir ini. Perusahaan dekakorn Indonesia, yakni Gojek menjadi entitas yang paling santer diisukan melakukan merger dengan beberapa perusahaan.

Teranyar, kabar konsolidasi Gojek dengan perusahaan e-commerce Tokopedia mengemuka. Beberapa sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, merapatnya Gojek ke Tokopedia disebakan oleh pemegang saham raksasa ride-hailing Indonesia tersebut tidak segera mendapatkan kesepakatan untuk merger dengan pesaing utamanya, Grab.

Adapun, merapatnya Gojek ke Tokopedia berawal dari sumber Bloomberg yang mengetahui transaksi itu namun tidak disebutkan namanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini