Bali Minta 20.000 Vial Vaksin Tahap II

Bisnis.com,06 Jan 2021, 13:09 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Warga menjalani tes cepat (rapid test) Antigen COVID-19, di area Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (18/12/2020). Pengelola Bandara Ngurah Rai Bali mulai Jumat (18/12) menyediakan layanan Rapid Test Antigen setelah sebelumnya telah menyediakan layanan Rapid Test Antibodi yang dapat digunakan sebagai salah satu syarat untuk melakukan perjalanan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.

Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali kembali mengusulkan 20.000 vial vaksin Sinovac pada tahap kedua, sebelumnya pada tahap pertama telah menerima 31.000 vial pada Selasa, (5/1/2021) dini hari.  

Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan kebutuhan vaksin ini untuk mempercepat sistem kekebalan tubuh masyarakat di Pulau Dewata. Pihaknya menargetkan vaksinasi dapat selesai dalam satu bulan setelah mendapat izin edar dari BPOM Pusat.

"Kami sudah usulkan 20.000 lagi. Untuk tahap pertama kan 31.000 yang kami targetkan agar secepatnya selesai, karena satu vaksinator sehari melayani 15 orang," tuturnya di Rumah Jabatan Gubenur Bali, Rabu, (6/1/2021).

Adapun Bali telah menyiapkan sebanyak 3.300 orang vaksinator dan 4.000 orang tenaga penunjang dalam pemberian vaksin.

Selanjutnya, menurut Suarjaya satu orang akan divaksin sebanyak dua kali dan untuk mencapai herd immunity, sebanyak 2,9 juta atau 70 persen dari penduduk Bali harus mendapatkan vaksin.  

"Kalau kita hitung 70 persen dari total populasi masyarakat Bali sebanyak 4,3 juta, jadi 2,9 orang harus di vaksin. Karena, paling tidak 70 persen dari total populasi itu mendapatkan herd immunity," tambahnya. 

Pada tahap pertama, pemberian vaksin akan diprioritaskan pada 30.320 orang tenaga kesehatan. Kemudian, pada tahap kedua diberikan kepada pejabat yang melayani publik seperti TNI/Polri, Guru, dan pemberi layanan hukum seperti di Pengadilan hingga nanti sampai kepada masyarakat umum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini