Pemkab Cirebon Mengaku Sulit Kendalikan Lonjakan Harga Kedelai

Bisnis.com,06 Jan 2021, 10:31 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON- Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku kesulitan mengendalikan lonjakan harga kedelai yang mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir ini.

Di kabupaten tersebut, harga kedelai sudah menembus angka Rp9.200 per kilogram.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Kabupaten Cirebon, Dini Dinarsih, mengatakan, naiknya harga kedelai terjadi secara nasional dan pemerintah daerah tidak bisa melakukan banyak upaya untuk menekan harga.

Menurut Dini, kenaikan harga itu karena stok kacang kedelai nasional menipis dampak dari libur Natal dan Tahun Baru dan tidak ada kapal pengangkut dari negara pengimpor kedelai.

"Tadi pagi saya dapat laporan, bahwa pedagang tahu dan tempe di sejumlah pasar tidak berjualan karena naiknya harga kedelai," kata Dini di Kabupaten Cirebon, Rabu (6/1/2021).

Dini mengatakan, produsen tahu dan tempe memang lebih memilih kedelai impor untuk dijadikan sebagai tahu. Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan distributor yang ada di Kabupaten Cirebon.

Menurut laporan para distributor, lanjut Dini, kelangkaan kedelai akan hingga Maret 2021. Namun, pemerintah daerah berharap kondisi tersebut bisa teratasi sebelum Maret 2021.

Sebelumnya, sejumlah produsen tahu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terpaksa mogok produksi. Hal tersebut berkaitan dengan harga kacang kedelai yang terus mengalami kenaikan sejak akhir 2020.

Di Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Senin (4/1/2021), sejumlah tempat produksi tahu tampak tidak terlihat adanya aktivitas produksi. Beberapa tempat tampak ditutup oleh pemiliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini