Ridwan Kamil Jelaskan Kenapa Warga Jawa Barat tidak Boleh Menolak Divaksin

Bisnis.com,06 Jan 2021, 17:04 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Gubernur Jabar Ridwan Kamil/Bisnis-Rachman

Bisnis.com, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan arahan Presiden Jokowi terkait rencana vaksinasi yang akan segera dilakukan dalam waktu dekat.

Ridwan Kamil mengatakan presiden menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 adalah kewajiban warga negara, bukan sebuah hak maupun pilihan. 

“Yang ditunjuk untuk divaksin tidak boleh menolak, kalau menolak akan membahayakan kesehatan, keselamatan masyarakat,” katanya di Bandung, Rabu (5/1/2021).

Karena itu pihaknya mengimbau kepada warga Jawa Barat yang mendapatkan jatah vaksin untuk ikut bela negara dengan mengikuti rencana vaksinasi. Menurutnya warga yang bersedia divaksin akan menjadi penyelamat bagi lingkungan sekitarnya.

“Mari bela negara, kita cintai negara ini dengan ikut serta,” ujarnya.

Selanjutnya, Presiden menurutnya juga mengarahkan bahwa vaksinasi juga menunjukkan keteladanan kepemimpinan. Menurut rencana vaksinasi akan diawali oleh Presiden Jokowi, lalu berikutnya para gubernur dan kepala daerah.

“Khusus Jabar karena saya sudah relawan vaksin, maka saya tidak bisa ikut divaksin. Saya akan menemani Wakil Gubernur bersama tokoh agama, tokoh masyarakat sebagai orang pertama yang diberi vaksin,” ujarnya.

Ridwan Kamil juga melaporkan Jawa Barat akan menerima sekitar 97.000 dosis vaksin yang dibagi ke dalam dua tahap distribusi. Pada tahap pertama, vaksin tersebut hanya cukup untuk 45.000 tenaga kesehatan.

“Padahal tenaga kesehatan kita ada 150.000, di tahap dua kita akan berikan ke semua tenaga kesehatan,” tuturnya.

Sementara untuk jumlah yang bisa menciptakan herd immunity di Jawa Barat menurutnya mencapai 33,5 juta jiwa. Jika vaksin diberikan sebanyak dua kali maka dosis yang diperlukan 67 juta. “Dengan kapasitas sekarang, jumlah nakes 1.000-an, Jabar akan menyelesaikan vaksinasi 15 bulan,” katanya.

Namun Ridwan Kamil memastikan pihaknya mencoba menargetkan proses vaksin bisa jauh lebih cepat dengan syarat jumlah titik pemberian vaksin dua kali lipat dan petugas yang memberikan vaksin di angka 20.000 orang. “Sekarang kita punya 11.000 vaksinator yang sudah dilatih,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini