Desak Pembatalan Kemenangan Biden, Demonstran Serbu Gedung Parlemen AS

Bisnis.com,07 Jan 2021, 05:59 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ilustrasi pendukung Donald Trump - Ekspresi pendukung Trump di Manhattan, New York, AS, 8 November 2016./Reuters-Brendan McDermid

Bisnis.com, JAKARTA - Dilengkapi senjata api dan gas air mata, polisi berusaha untuk membersihkan gedung Capitol AS dari ratusan pengunjuk rasa yang menyerbu masuk gedung dan memaksa Kongres membatalkan Pengesahan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Anggota DPR dan Senat terpaksa dievakuasi setelah pengunjuk rasa pro-Trump masuk ke aula Kongres dan memaksa DPR dan Senat menangguhkan sidang.

Seorang pengunjuk rasa menduduki panggung Senat dan berteriak, "Trump telah memenangkan pemilihan." Pengunjuk rasa juga membobol barikade dan bentrok dengan polisi ketika ribuan orang turun ke halaman Capitol atau gedung parlemen.

Seorang petugas polisi Capitol AS terlihat menembakkan semprotan merica ke seorang pengunjuk rasa yang mencoba memasuki gedung Capitol selama sesi bersama Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu 2020 di di Washington .

Sementara itu, presiden terpilih Joe Biden, mengatakan aktivitas para pengunjuk rasa telah melakukan penghasutan. Mantan wakil presiden itu mengatakan bahwa tindakan para demonstran untuk menyerbu Capitol, menghancurkan jendela, menduduki kantor, menyerbu aula Kongres dan mengancam keselamatan pejabat terpilih, bukanlah sebuah aksi protes. Tindakan itu, ujarnya, adalah sebuah pemberontakan.

"Saya menyerukan kepada massa ini untuk mundur dan membiarkan demokrasi terus berjalan," kata Biden seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (7/1/2021).

Dia juga mendesak Trump untuk tampil di televisi nasional untuk memerintahkan diakhirinya pengepungan gedung parlemen. Dalam sebuah video yang diposting ke Twitter, Trump mengulangi klaim palsunya tentang penipuan pemilu, namun mendesak para pengunjuk rasa untuk mundur. "Kamu harus pulang sekarang, kita harus damai," katanya.

Tayangan video juga menunjukkan pengunjuk rasa memecahkan kaca jendela dan polisi mengerahkan gas air mata di dalam gedung. Media lokal melaporkan bahwa satu orang ditembak dan video lainnya menunjukkan seseorang sedang didorong dari gedung dengan menggunakan tandu.

Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin sesi gabungan Kongres, mendapat pengawalan khusus dari Senat. Adegan kekacauan terjadi setelah Trump, yang sebelum pemilihan menolak untuk menjanjikan transfer kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pengunjuk rasa dengan mengulangi klaim tidak berdasar bahwa pemilu presiden telah dicurangi.

Anggota parlemen telah memperdebatkan upaya terakhir dari anggota parlemen pro-Trump untuk menentang hasil pemilu. Namhn upaya itu tidak mungkin berhasil.

Para kritikus menyebut upaya yang dilakukan oleh anggota parlemen Republik merupakan serangan terhadap demokrasi Amerika Serikat dan supremasi hukum selain merupakan percobaan kudeta legislatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini