Harimau Memangsa Lembu Warga di Bahorok, Intensitas Konflik Meningkat

Bisnis.com,07 Jan 2021, 19:14 WIB
Penulis: Cristine Evifania Manik
Kondisi bangkai Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat dibawa ke Kantor BBKSDA Sumatra Utara, di Medan, Jumat (26/5). Harimau Sumatera jantan yang diperkirakan berumur dua tahun tersebut mati dibunuh./Antara-Irsan Mulyadi

Bisnis.com, MEDAN - Dua ekor hewan ternak warga di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara kembali menjadi korban konflik satwa.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara menduga dua ekor lembu dimangsa oleh Harimau Sumatera pada Rabu (6/1/2021) lalu.

Adapun, lokasi konflik satwa tersebut disinyalir terjadi di dalam hutan produksi terbatas yang saat ini telah dikuasai masyarakat sekitar.

Bangkai dua ekor lembu yang dimangsa oleh harimau sumatera tersebut terletak kurang lebih dari satu kilometer dari Taman Nasional Gunung Leuser.

BBKSDA Wilayah Sumatera Utara mengatakan kedua hewan ternak itu ditemukan sekitar 800 meter dari lokasi terakhir hewan tersebut terlihat.

"Sementara kita duga dua lembu milik warga itu dimangsa oleh harimau sumatera. Lokasi penemuan dua lembu ini berjarak 800 meter dari lokasi sebelumnya yang telah kita identifikasi merupakan korban dari harimau sumatera," kata Kepala Seksi Wilayah II Langkat, Herbert P Aritonang, Kamis (7/1/2021).

Saat ini, BBKSDA bersama pihak terkait sedang melakukan pengawasan dan penjagaan di sekitar lokasi konflik satwa tersebut.

"Saat ini yang kita lakukan bersama para mitra yakni BBTNGL, KPH I Stabat, WCS dan YAHUA dengan memberikan mitigasi dan sosialisasi, patroli dan penjagaan di sekitar lokasi," katanya.

Adapun, Herbert menyatakan konflik satwa di wilayah Kabupaten Langkat meningkat di awal tahun 2021. Sebelumnya, pada tanggal 25 Desember 2020 juga terjadi konflik satwa yang menyebabkan dua ekor lembu warga mati.

Dengan begitu, dalam kurun waktu sekitar 10 hari, telah terdapat empat hewan ternak yang diduga dimangsa harimau sumatra di daerah tersebut.

Herbert mengatakan dengan berulangnya konflik satwa Harimau Sumatera terhadap ternak warga, BBKSDA memgimbau masyarakat untuk mengubah pola memindahkan lokasi beternak.

Pihaknya juga akan membuat kandang ternak anti serangan harimau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini