Asing Lanjut Borong Saham, IHSG Kembali Pesta Pora

Bisnis.com,07 Jan 2021, 15:19 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit setelah mencetak penguatan tajam pada perdagangan hari ini, Kamis (7/1/2021). Indeks menguat seiring dengan tren net buy investor asing dan kinerja saham pertambangan yang naik gila-gilaan. 

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 87,95 poin atau 1,45 persen ke level 6.153,63. Indeks bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan dan terpantau di rentang 6.090,36 hingga 6.158,03.

Sebanyak 279 saham menguat, 187 saham melemah, dan 169 saham stagnan dibandingkan dengan posisi kemarin. Untuk diketahui, indeks melemah 1,17 persen pada sesi kemarin.

Total perdagangan saham hari ini mencapai 23,37 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp21,61 triliun. Investor asing tercatat mencetak net buy senilai Rp847,83 miliar di seluruh pasar. 

Saham-saham pertambangan menjadi penopang utama penguatan IHSG hari ini. Indeks JAK Mine yang berisi saham-saham pertamabangan tertcatat melesat 5,61.persen. 

Saham PT Aneka Tambang Tbk. dan PT Vale Indonesia Tbk. menjadi dua penopang utama penguatan, masing-masing melonjak 17,57 persen dan 13,79 persen. Saham Antam diperdagangkan senilai Rp4,94 triliun sedangkan transaksi saham INCO mencapai Rp845 miliar.

Di Asia, bursa saham juga bergelora. Indeks Topix di Jepang naik 1,69 persen sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan menguat 2,14 persen. Penguatan juga terjadi di China yang mana indeks CSI 300 dan Shanghai Composite masing-masing menguat 1,77 persen dan 0,71 persen.

Bursa Asia menguat bersamaan dengan penguatan bursa saham berjangka di Amerika Serikat setelah Partai Demokrat mengambil alih kendali senat. Presiden terpilih Joe Biden diyakini bakal meningkatkan stimulus fiskal sehingga disambut hangat para pelaku pasar.

"Pasar saham di Asia tampaknya sedang fokus pada prospek ke depan yang diyakini lebih banyak stimulus” kata Shane Oliver, kepala strategi investasi dan kepala ekonom di AMP Capital seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini