Janji Stimulus Biden Kian Terang, Wall Street Tancap Gas

Bisnis.com,07 Jan 2021, 22:07 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden berbicara tentang ekonomi dan laporan kerja Amerika Serikat terakhir tahun 2020 di kantor pusat transisi di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Jumat (4/12/2020)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat menguat pelaku pasar yakin stimulus tambahan bakal mengucur usai Partai Demokrat dipastikan menguasai senat AS. 

Berdasarkan data Bloomberg, indeks acuan S&P 500 dibuka menguat 0,7 persen pada Rabu (7/1/2021) pukul 21.30 WIB atau 09.30 Waktu New York. Indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing 0,37 persen dan 1,51 persen.

Wall Street naik ke rekor baru sehari setelah kekerasan mengguncang Gedung Capitol di Washington. Presiden terpilih Joe Biden akhirnya mengambil alih kursi kepresidenan dan memunculkan asa bagi pelaku pasar terkait stimulus tambahan.

Indeks S&P 500 memperpanjang kenaikan hingga hari ketiga, dipimpin saham-saham keuangan dan teknologi. Saham perbankan menguat setelah Goldman Sachs Group Inc memproyeksi industri mulai pulih. Adapun saham Tesla Ic melonjak setelah RBC Capital Markets meningkatkan porsi saham. 

Saham Wallgreens Boots Alliance Inc juga naik karena emiten toko obat itu mencetak pendapatan yang lebih tinggi dari perkirakan analis. Adapun asham peritel Bed Bath & Beyond Inc jatuh karena penjualan merosot.

Partai Demokrat sebagaimana diketahui telah mengambil alih kendali senat usai memenangkan dua kursi di negara bagian Georgia. Maka, agenda Joe biden untuk menghidupkan kembali ekonom bakal berjalan mulus karena didukung oleh partai pengusungnya.

Saat berkampanye di Georgia sebelum pemilihan putaran kedua, Biden berjanji bahwa bantuan stimulus US$2.000 per orang akan segera dikirim begitu Demokrat memenangkan suara di negara bagian tersebut.

Nick Colas, salah satu pendiri DataTrek Research, menulis dalam sebuah catatan bahwa masa depan ekonomi negara keluar dari pandemi tetap menjanjikan. "Politik memainkan peran kedua setelah fundamental ekonomi dan kinerja emiten," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Berikut perkembangan pasar terkini.

Saham

Mata Uang

Obligasi

Komoditas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini