Susul Rupiah, Kurs Jisdor Melemah ke Rp13.938

Bisnis.com,07 Jan 2021, 10:09 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah melemah pada perdagangan Kamis (7/1/2021) berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp13.938 per dolar AS, melemah 12 poin atau 0,08 persen dari posisi Rp13.926 pada Rabu (6/1/2021).  

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 22 poin atau 0,16 persen di posisi Rp13.917 per dolar AS pada pukul 09.51 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau turun 0,08 persen atau 0,068 poin ke level 89,462 pada pukul 09.57 WIB.

Sebelumnya, prospek pemulihan ekonomi dan berlakunya pembatasan kegiatan masyarakat alias PSBB di Jawa dan Bali menjadi sentimen yang mewarnai pergerakan rupiah pada Kamis (7/1/2021).

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menuturkan pergerakan rupiah kemarin salah satunya dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Indonesia yang kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat. Hal ini berlaku untuk wilayah Jawa dan Bali yang penyebaran Covid-19 relatif lebih tinggi.

Selain itu, data Bank Dunia yang memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4 persen pada 2021 juga ikut membantu penguatan rupiah. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik didasarkan pada langkah pemerintah yang mendistribusikan dan meluncurkan vaksin yang efektif pada kuartal I 2021.

Meski ekonomi mulai pulih, aktivitas ekonomi diprediksi masih belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi covid-19. Sebab, dampak pandemi bersifat jangka panjang.

"Dengan membaiknya data ekonomi baik eksternal maupun internal, pelaku pasar semakin optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi baik global maupun Indonesia akan kembali membaik sehingga, aliran modal asing akan kembali masuk dalam pasar finansial Indonesia," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini